Konflik Hanura Melebar ke Masalah Uang

Konflik Hanura Melebar ke Masalah Uang
Oesman Sapta Odang bersama 21 pengurus DPD melakukan deklarasi sebagai partai sah di Hotel Manhattan, Jakarta, Minggu (21/1/18). FOTO: FEDRIK TARIGAN/JAWA POS

OSO mengklaim, dari total 114 tokoh pendiri Partai Hanura, 64 orang hadir dalam silaturahmi tersebut. Beberapa di antaranya adalah Yus Usman Sumanegara, Iing Solihin, dan Anwar Fuady.

’’Mereka orang terhormat yang mendirikan partai ini. Jadi, bukan orang yang mengaku pendiri,’’ ujar OSO.

Dia mengingatkan kader Partai Hanura yang ikut dalam munaslub kubu Daryatmo dan Sudding. OSO memberikan waktu kepada mereka untuk kembali bergabung. Sebab, Partai Hanura segera menghadapi verifikasi faktual.

’’Bilamana (verifikasi) ini terhambat, itu yang membikin ulah supaya partai ini tidak lolos. Jika partai ini tidak lolos, pada saatnya mereka akan pindah partai,’’ kata OSO.

Iing Solihin yang mewakili pendiri partai menyatakan, yang hadir dalam silaturahmi adalah pendiri Partai Hanura bersama Wiranto.

Iing menyindir kubu Daryatmo yang mengklaim bahwa mereka adalah pendiri partai. ’’Di sini (pendiri partai, Red) tidak ada nama Sudding atau Dossy. Kalau disebut pendiri, itu bohong,’’ ujarnya.

Untuk menghindari fitnah, Iing mengusulkan OSO melakukan audit internal keuangan Partai Hanura. Audit itu dilakukan dengan menunjuk auditor eksternal demi memastikan pengelolaan Hanura selama ini.

’’Audit ini untuk memeriksa penerimaan dan pengeluaran partai selama 2010–2015 dan 2015–2020,’’ kata Iing. Mendengar hal itu, OSO langsung setuju. (bay/c19/oni)

Partai Hanura kubu Daryatmo melaporkan dugaan penyimpangan dana partai yang dilakukan Oesman Sapta Odang alias OSO.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News