Konflik Memanas Setelah Presiden Putin Blokir Media di Rusia

Konflik Memanas Setelah Presiden Putin Blokir Media di Rusia
Tentara cadangan Ukraina melemparkan bunga ke pasangan yang menikah di garis depan. (AP: Efrem Lukatsky)

Sementara itu Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan bahwa terus berlanjutnya perlawanan akan membuat keberadaan Ukraina sebagai negara terancam.

Ia juga menyebutkan, sanksi yang dilakukan oleh pihak Barat terhadap Rusia sama seperti "pernyataan perang."

Di medan pertempuran sendiri, pasukan Rusia terus menggempur dengan serangan rudal ke beberapa kota Ukraina, sehingga jumlah warga dari negara tersebut yang mengungsi meningkat menjadi 1,4 juta orang.

Menurut laporan kantor berita The Associated Press, konvoi kendaraan militer Rusia masih tertahan di luar ibu kota Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan pasukan Ukraina masih menguasai beberapa kota penting di bagian tengah dan tenggara negara tersebut.

Presiden Zelenksy juga menyerukan kepada Barat untuk menyuarakan dan mendukung wilayah bebas terbang di atas seluruh Ukraina.

Minggu ini pasukan Rusia akan diperkirakan akan terus maju untuk menguasai kota-kota penting yaitu Kharkiv, Mariupol dan Odessa selain juga ke wilayah di luar Kyiv.

Macron dan Putin bicarakan soal nuklir Ukraina

Sementara itu Presiden Prancis Emmanual Macron kembali berbicara dengan Presiden Putin.

Pasangan tentara Ukraina, yang sudah hidup bersama selama 22 tahun dan sekarang berjuang di garis depan menghadapi invasi tentara Rusia, merayakan pernikahan mereka

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News