Kongres V PDIP Bakal Tanpa Sampah Plastik

jpnn.com, BALI - Kongres V PDI Perjuangan di Bali pada Kamis (8/8) mendatang bakal penuh atraksi kebudayaan dan tanpa sampah plastik. Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat melihat kesiapan Kongres V yang akan dilaksanakan di Inna Grand Bali Beach Hotel, Sanur.
Hasto berada di Denpasar bersama Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat yang juga Ketua Steering Commitee (SC), Wakil Bendahara Rudianto Tjen, Wasekjen PDIP sekaligus Sekretaris SC Utut Adianto, serta Kepala BSPN PDIP Arif Wibowo. Sementara tim OC dipimpin Ketua DPD PDIP Bali I Wayan Koster yang membawa puluhan koordinator pelaksana.
"Dari pengecekan, segala sesuatunya sudah dipersiapkan baik," kata Hasto, Jumat (2/9).
Hasto menjelaskan, akan banyak pentas seni yang akan ditampilkan di dalam kongres nanti. Sudah ada beberapa yang mengajukan pendaftaran. Seperti seniman dari Banyuwangi, Yogyakarta, NTT dan Jawa Barat. "Warna kebudayaan akan menonjol dalam perhelatan kongres," imbuh Hasto.
Dia melanjutkan, untuk acara pembukaan kongres, telah disiapkan tempat bagi 2200-an peserta. Selain para pengurus partai, juga hadir para pejabat negara dari tingkat presiden hingga pejabat negara lainnya, serta para petinggi partai politik.
BACA JUGA: Prabowo dan Para Ketum KIK Bakal Berkumpul di Kongres PDIP
Di luar itu, PDIP juga menjaga suasana kerakyatan di kongres dengan hadirnya unsur penggembira dari seluruh Indonesia. Hingga saat ini yang mendaftar sudah mencapai 15 ribuan orang.
Menurut Hasto, para penggembira ini tak boleh diremehkan. Para penggembira itu akan ditempatkan di Pantai Matahari Terbit yang akan dibanjiri dengan jajanan rakyat yang dikerahkan oleh panitia.
Sejumlah seniman dari Banyuwangi, Yogyakarta, NTT dan Jawa Barat sudah mendaftar untuk mengisi pentas seni di Kongres V PDIP.
- Swara Apurva, Indra Lesmana Terinspirasi Dewata Nawa Sanga
- Pramono Minta Dikritik Selama Menjabat Sebagai Gubernur DKI
- 4 Remaja Jadi Begal Bawa Senjata Api di Kuta Bali
- Ormas Kebablasan Bukan Diselesaikan dengan Revisi UU, tetapi Penegakan Hukum
- Sentil Perlakuan KPK terhadap Agustiani Tio, Hasto: Ini Tidak Manusiawi!
- Pengacara Sebut Keterangan Saksi Tak Ungkap Uang Suap dari Hasto