Konon Bisa Menghilang, Suka Sama Suka Langsung Nikah meski Saudara Kandung
Semakin masuk ke dalam hutan dengan jalan yang relatif menanjak dan licin di beberapa titik. Haris yang berjalan di depan tidak terlihat payah sedikit pun. Sedangkan saya dan Gusran meminta beristirahat untuk menenggak air mineral yang tinggal setengah.
Yang tidak kalah menantang adalah sungai-sungai berbatu dengan aliran deras. Setidaknya dua sungai besar harus kami lewati. Yakni, Sungai Dulamayo dan Humuhulo. Sungai Humuhulo dilewati sampai dua kali. ”Dulu di sebelah sungai Humuhulo ini tinggalnya,” ujar Haris.
Tapi, setelah Baba Manio meninggal dua tahun lalu, suku Polahi berpindah ke tempat lain yang lebih jauh. Dan lokasi baru itu harus berada di seberang sungai. Itu berarti, satu sungai lagi harus kami lewati dari Sungai Humuhulo.
Semakin masuk ke dalam hutan, kondisi jalan setapak semakin lembek dan becek. Beberapa jejak kaki yang lebar terlihat jelas di tanah. ”Ini kaki orang Polahi,” jelas Haris.
”Sudah dekat lokasinya,” kata Haris setelah menempuh empat jam berjalanan. (*/c10/oki)
Hidup terasing di dalam hutan belantara Humohulo Gunung Boliyohuto, Provinsi Gorontalo, Suku Polahi hingga kini masih mempertahankan tradisi kawin
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor