Konon Larangan Ekspor CPO Bakal Lama, Tolong Perhatikan Petani Sawit!

Konon Larangan Ekspor CPO Bakal Lama, Tolong Perhatikan Petani Sawit!
Legislator menilai sejak diberlakukan larangan ekspor CPO dan turunannya pada 28 April 2022 harga jual minyak goreng curah mulai bergerak turun. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menilai sejak diberlakukan larangan ekspor CPO dan turunannya pada 28 April 2022 harga jual minyak goreng curah mulai bergerak turun.

Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN) menyebutkan per 11 Mei 2022, harga minyak goreng curah sedikit turun menjadi Rp 19.100 per kilogram dari sebelumnya Rp 20.100 per kilogram.

Namun, harga ini masih jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp 15.500 per kilogram.

Menurutnya, dalam proses menurunkan harga hingga HET, Mulyanto meminta pemerintah meminimalisasi risiko kebijakannya bagi rakyat kecil, khususnya petani sawit rakyat.

Para petani harus dibela dan diberi insentif selama pelarangan ekspor tersebut berlangsung.

"Jangan biarkan petani sawit menjadi korban kebijakan. Insentif itu bisa berupa pembelian tandan buah segar (TBS) oleh pemerintah untuk biofuel, insentif pupuk, dan berbagai insentif lainnya," terang Mulyanto.

Mulyanto memperkirakan adu kuat antara pemerintah dan pengusaha minyak goreng ini masih akan terus berlanjut hingga dua bulan ke depan.

Sebab, daya tahan pengusaha migor bergantung pada kapasitas tangki penyimpanan dan pengolahannya (refinery).

Legislator menilai sejak diberlakukan larangan ekspor CPO dan turunannya pada 28 April 2022 harga jual minyak goreng curah mulai bergerak turun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News