Konon, Marzuki Alie Marah karena Fee Proyek e-KTP Tak Sesuai

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Irman yang menjadi terdakwa perkara korupsi kartu tanda penduduk elektronik mengungkapkan, Marzuki Alie saat menjadi ketua DPR pernah marah-marah.
Menurut Irman, mantan sekretaris jenderal Partai Demokrat (PDI) itu berang karena memperoleh fee proyek kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) yang tak sesuai keinginannya.
Pada persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta dengan agenda pemeriksaan terdakwa, Senin (12/6), Irman mengatakan, merujuk pada catatan Andi Agustinus alias Andi Narogong maka Marzuki dijatah fee sebesar Rp 20 miliar. Namun, Irman mengaku memperoleh informasi dari anak buahnya, Sugiharto bahwa Marzuki marah-marah.
"Ya, saya dapat info dari Pak Giharto dan Andi. Marah mungkim merasa enggak sesuai. Mungkin enggak jadi sejumlah itu, marah-marah kok bagiannya kecil," kata Irman.
Jaksa penutntu umum (JPU) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abdul Basir lantas mengonfirmasi pengakuan Irman ke Sugiharto. "Betul gitu Pak Sugiarto?" ujar Basir kepada Sugiharto yang juga menjadi terdakwa dalam perkara sama.
Sugiharto pun tak menampiknya. Mantan pejabat pembuat komitmen (PPK) e-KTP itu mendapat kabar soal Marzuki marah-marah dari Andi Narogong. "Itu kata Andi," jawab Sugiharto.(put/jpg)
Mantan Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Irman yang menjadi terdakwa perkara korupsi kartu tanda penduduk
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Safrizal ZA Sebut Rumah Layak Hunian Tingkatkan IPM dan Menggerakkan Ekonomi
- Pemerintah Pastikan Proses Pengisian DPRP Mekanisme Pengangkatan Berjalan Transparan
- Ini Penjelasan Wamendagri Ribka Soal Upaya Kemendagri Awasi Pengelolaan Keuangan Daerah
- Kemendagri Beber Alasan Penunjukan Balikpapan Jadi Tuan Rumah Peringatan Hari Otda 2025
- Kemendagri dan Pemerintah Denmark Siap Kerja Sama untuk Memperkuat Pemadam Kebakaran
- Peringati Hari Kartini, Wamendagri Ribka: Perempuan Harus Bangkit dan Bertransformasi