Konon MinyaKita Hilang Timbul, Sudah Pernah Ada tetapi

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua FPKS DPR RI Mulyanto pesimistis Kementerian Perdagangan (Kemendag) mampu menjaga harga minyak goreng 'MinyaKita' ini tetap stabil.
Pasalnya, MinyaKita sudah pernah ada, tetapi hilang di pasaran.
"Program MinyaKita ini kan sudah ada sejak lama. Bukan program baru yang ujug-ujug digagas Mendag Zulhas. Namun, merek ini kemudian hilang tak terdengar di pasaran. Ditengarai penyebabnya, karena kurang mampu bersaing dan diterima masyarakat. Kini dimunculkan kembali dengan harga sesuai HET," ungkap Mulyanto di Jakarta, Jumat (8/7).
Anggota Komisi VII DPR RI itu pun meminta pemerintah konsisten dan terus berjalan secara konsisten, bukan sekedar pencitraan.
"Kemendag harus konsisten dengan harga migor Minyakita yang Rp 14 ribu per liter. Jangan belum apa-apa kelak sudah dinaikkan di atas HET (harga eceran tertinggi)," kata Mulyanto.
Di sisi lain Mulyanto pesimistis minyak goreng MinyaKita ini dapat bertahan dengan harga sesuai HET. Sebab, biaya pengemasannya saja bisa lebih dari Rp 750,- per buah.
Oleh karena itu, dia menilai pemerintah wajib konsisten bila ingin mendorong minyak goreng kemasan sederhana ini.
"Sekarang adalah momentum yang tepat, karena harga CPO dunia sedang merosot dan bahan baku migor tersedia secara berlimpah," ucap Mulyanto.
Mulyanto menyebut program MinyaKita ini kan sudah ada sejak lama. Bukan program baru yang ujug-ujug digagas Mendag Zulhas
- RDP DPR, Cik Ujang Dorong Penguatan Otda Percepatan Pembangunan Tol Sumsel-Bengkulu
- Soal Pembayaran Tunggakan Triliunan TNI AL, Menhan Singgung Kebijakan Tersentralisasi
- RDP di DPR, Ahmad Luthfi Beberkan Konsep Pembangunan Jateng 5 Tahun ke Depan
- KPK Periksa 2 Anggota DPR Terkait Dugaan Tipikor Dana CSR Bank Indonesia
- Kenaikan Harga Emas Turut Memengaruhi HPE Konsentrat Tembaga
- Aboe Bakar: Kepala Daerah dari PKS Harus Selaras dengan Prabowo