Konon Selisih Elektabilitas Menipis, Sandi Masih Akui Keunggulan Jokowi

jpnn.com, JAKARTA - Calon Wakil Presiden (Cawapres) Sandiaga S Uno tidak mau terbuai temuan lembaga Survey & Polling Indonesia (SPIN) tentang selisih elektabilitas dua kandidat di Pilpres 2019 yang kian tipis. Pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2019 itu mengaku lebih memercayai survei internal tim pemenangannya.
"Kami enggak pernah percaya dengan survei yang diumumkan. Kami selalu mengacu pada survei internal," kata Sandiaga ditemui di Jakarta Selatan, Jumat (8/3). Baca juga: Bukan Kalah Tipis tapi Sudah Lampaui Pak Jokowi
Sandi menambahkan, survei internal tim pemenangannya telah keluar beberapa pekan lalu. Merujuk survei itu elektabilitas Joko Widodo - KH Ma’ruf Amin (Jokowi - Ma’ruf) masih di atas Prabowo - Sandi.
"Survei kami yang terakhir seperti yang sudah saya katakan, kami sudah lewat angkanya 40 persen, tetapi kami masih tertinggal. Kami harus kerja keras di 40 hari terakhir," ungkap dia.
Meski begitu Sandi menghargai temuan SPIN ini. Sebab, survei itu akan dijadikan bahan pembanding dari survei internal kubu BPN Prabowo - Sandiaga.
"Saya ucapkan terima kasih, tetapi itu hanya untuk melengkapi analisis dari data-data kami," ungkap dia. Baca juga: Elektabilitas Prabowo – Sandi Unggul, tetapi Selisih Belum Dua Digit
Sebelumnya SPIN menyebut selisih elektabilitas antara Jokowi - Ma’ruf dengan Prabowo - Sandi tinggal 8 persen. Pasangan Jokowi - Ma'ruf memiliki elektabilitas sebesar 49 persen, sementara Prabowo - Sandiaga di angka 41 persen.(mg10/jpnn)
Sandiaga S Uno tidak mau terbuai temuan lembaga Survey & Polling Indonesia (SPIN) tentang selisih elektabilitas dua kandidat di Pilpres 2019 yang kian rapat.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- SP JICT: May Day 2025 Momentum Reformasi Tata Kelola Pelabuhan Nasional
- Dukung Prabowo 2 Periode, Idrus Golkar Usul Pembentukan Koalisi Permanen
- Versi Pengamat, Prabowo Tak Merestui Mutasi Letjen Kunto Arief
- Prabowo Sebut Orang Indonesia Harus Tinggalkan Mental 'Kumaha Engke'
- Prabowo Percaya Hakim Bergaji Besar Tidak Bisa Disogok
- Lewat Aplikasi Ini, Perjalanan Dinas Bisa Lebih Terstruktur dan Transparan