Konser Musik untuk Republik Dicibir, Ezra Simanjuntak Bilang Begini

Konser Musik untuk Republik Dicibir, Ezra Simanjuntak Bilang Begini
Ezra Simanjuntak. Foto: dok. pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Gitaris band ZiFactor, Ezra Simanjuntak menyayangkan adanya komentar nyinyir mengenai konser ‘Musik untuk Republik’.  Padahal, kata dia, konser tersebut diselenggarakan untuk merekatkan kembali polaris masyarakat pascapemilihan presiden pada April lalu.

“Kami semua harus bicara tentang persatuan, karena adu politik telah memecah belah. Mau itu karena perbedaan ideologi, atau suka sama si A atau si B retaknya jadi semakin parah," ujar Ezra Simanjuntak pada awak media, Sabtu (5/10).

“Sebagai anak bawah tanah, underground, gue merasa sudah resah dan enggak nyaman. Bayangin saja, band itu ada yang terpecah gara-gara pilihan 01-02,” sambung Ezra.

Ia juga menegaskan bahwa pertemuan para musisi pengisi acara dengan Presiden Joko Widodo bukan untuk meminta izin, apalagi meminta dana.

“Kami sampaikan ke beliau, bapak, kami ini sangat khawatir dengan perpecahan yang sudah terjadi. Saya ngomong sendiri sebagai musisi bawah tanah,” ujar Ezra yang juga Ketua Pelaksana konser ‘Musik untuk Republik’ itu.

“Pada intinya, musisi ingin membantu untuk meneduhkan situasi dan kondisi negara dengan cara menghibur masyarakat agar persatuan dan kesatuan tetap terjaga,” sambungnya.

Ezra menambahkan, pesan sederhana konser ‘Musik untuk Republik’ ini adalah sebagai simbol ekspresi, bukan hura-hura. Melalui musik, pesan yang ingin disampaikan adalah persatuan dan kesatuan Indonesia.

Sebelumnya, panitia lainnya, Raiden Soedjono mengatakan bahwa konser ini bertujuan untuk menyatukan kembali persatuan dan perdamaian di tengah masyarakat.

Gitaris kenamaan Ezra Simanjuntak menyayangkan adanya komentar nyinyir mengenai konser ‘Musik untuk Republik’.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News