Konstruksi Infrastruktur Harus Dirancang Tahan Bencana

Konstruksi Infrastruktur Harus Dirancang Tahan Bencana
Presiden Jokowi didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menteri BUMN Rini Soemarno meninjau pembangunan Jalan tol Trans Sumatera ruas Pekanbaru - Dumai. Foto: Setpres

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, Indonesia yang terletak di lingkaran api yang sangat rawan terhadap bencana alam. Baik itu gempa bumi maupun gunung meletus.

Karena itu, dia menilai ketahanan infrastruktur menjadi hal penting bagi pembangunan infrastruktur di Indonesia.

”Belum lagi ada climate change. Kita harus siapkan infrastruktur yang siap mengadopsi kondisi itu,” tuturnya kepada wartawan setelah membuka FIDIC International Infrastructure Conference di Jakarta Convention Center (JCC) kemarin (2/10).

Basuki menjelaskan, selama ini, Kementerian PUPR juga sudah melakukan langkah-langkah preventif terkait dengan bencana dan dampaknya terhadap infrastruktur.

Basuki mencontohkan sabo dam yang dibangun sebelum Gunung Merapi meletus. ”Untuk Gunung Agung ini juga ada. Kita punya 87 sabo dam di sana,” terangnya.

Basuki menilai, langkah preventif harus menjadi prioritas dalam pembangunan infrastruktur. Hal tersebut dibenarkan Presiden FIDIC Lee Jae-wan.

Menurutnya, langkah preventif menjadi begitu penting dalam penanganan bencana.

Banyak negara melaksanakan pembangunan infrastruktur, namun kurang memberikan hasil yang maksimal karena kurang memerhatikan aspek ketahanan infrastruktur.

Kementerian PUPR juga sudah melakukan langkah-langkah preventif terkait dengan bencana dan dampaknya terhadap infrastruktur.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News