Konsumen Rokok Elektrik Khawatir Kenaikan Cukai Picu Lonjakan Harga

Konsumen Rokok Elektrik Khawatir Kenaikan Cukai Picu Lonjakan Harga
Ilustrasi rokok elektrik. Foto: Humas Bea Cukai

jpnn.com, JAKARTA - Konsumen rokok elektrik mengaku khawatir jika tarif cukai rokok elektrik dinaikkan lagi harga pasar bakal melonjak.

Hendro (37) seorang pengguna rokok elektrik mengaku bahwa pengeluarannya lebih hemat setelah beralih kepada rokok elektrik atau vape. Namun kini penghematan tersebut bisa saja sirna bila harga di pasaran meningkat akibat kenaikan cukai.

“Selain lebih lega nafasnya, saya juga merasa lebih hemat. Ini berdampak juga untuk pengeluaran secara keseluruhan. Uang dari penghematan tersebut bisa dialihkan untuk kebutuhan yang lain,” ujar Hendro.

Di samping itu, Hendro mengetahui bahwa harga komoditas tembakau di pasaran sangat dinamis dan cenderung naik harganya. Menurutnya harga likuidnya saat ini masih tergolong mahal.

Seperti diketahui, vape mempunyai beberapa tipe, untuk vape sistem tertutup, harga jualnya cukup mahal bila dibandingkan tipe lain.

Hal ini jadi salah satu perhatiannya karena saat ini harga komoditas lain sudah banyak yang melambung. Ia juga menyoroti manfaat di balik produk alternatif ini.

“Dua tahun lalu saya ditegur oleh dokter karena terlalu banyak merokok, tetapi saya tidak bisa lepas dari nikotin. Jadi vape ini jalan tengahnya menurut saya. Saat ini saya sadar kalau vape itu juga rendah risiko, saya sudah tidak lagi merasakan sesak berat seperti dulu. Sayang sekali kalau harganya naik, mudah-mudahan ini tidak mengganggu para perokok yang ingin beralih,” ujar Hendro.

Di sisi lain, Pakta Konsumen, lembaga masyarakat yang berfokus pada pemenuhan hak konsumen, menyampaikan bahwa konsumen produk tembakau telah berperan penting dalam menyumbang pemasukan negara, sehingga aspirasi mereka sebagai konsumen patut diperhitungkan.

Konsumen rokok elektrik mengaku khawatir jika tarif cukai untuk produk tersebut dinaikkan lagi, maka harga pasar bakal melonjak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News