Konsumsi Buah Matang Alami, Tingkatkan Imunitas Diri

“Rantai pasoknya juga tidak terlalu panjang sehingga tidak perlu perlakuan khusus penambahan zat-zat kimia tertentu apalagi sampai menggunakan zat kimia berbahaya,” ujar Anton.
Ia mengatakan bahwa jajarannya secara konsisten membimbing petani atau pedagang buah untuk menghindari praktik pematangan buah menggunakan bahan kimia berbahaya seperti amonia atau sulfur dioksida atau lainnya.
“Penggunaan bahan kimia berbahaya seperti amonia atau sulfur dioksida kalau sampai tertelan manusia bisa merusak sistem syaraf dan memengaruhi fungsi hati maupun ginjal," katanya.
Anton menambahkan buah yang dipaksa matang dengan bahan kimia berbahaya, selain berpengaruh terhadap kualitas juga rasa.
Nilai gizinya juga akan berkurang karena dalam proses pematangan paksa.
Proses terbentuknya gula alami menurun dan sintesis vitamin berkurang.
"Siapa yang rugi? Tentu semua pihak akan dirugikan,” tegasnya.
Direktur Buah dan Florikultura Liferdi Lukman tidak menampik peluang adanya praktik curang dalam perniagaan buah-buahan.
Sudah saatnya buah lokal merajai pasar dalam negeri. Jangan pilih buah yang diberi banyak zat kimia berbahaya.
- Wamentan Sudaryono Kunjungi Pusat Pertanian di Belanda, Ini Tujuannya
- Kementan Kukuhkan Young Ambassador Agriculture 2025 & Duta Brigade Pangan Inspiratif
- Mentan Amran Sebut Produksi Beras Melonjak, Ini Angka Tertinggi
- Wamentan Sudaryono Optimistis Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Kementan Cetak Petani Muda, Indonesia Jadi Role Model Global
- Mentan Amran dan Wamentan Sudaryono Jadi Ujung Tombak Mencapai Swasembada Pangan