Konsumsi Semen Melambat

Konsumsi Semen Melambat
Konsumsi Semen Melambat

jpnn.com - GRESIK - Perlambatan ekonomi mulai berdampak pada industri semen. Pasar produk yang menjadi indikator pembangunan infrastruktur tersebut mulai melambat jika dibandingkan tahun lalu.

 

Merujuk data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), konsumsi semen di tanah air sampai September 2013 mencapai 41,5 juta ton. Jumlah itu tumbuh 5,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kinerja tersebut lebih lambat dibandingkan pertumbuhan konsumsi semen 2012 mencapai 14,5 persen atau mencapai 54,9 juta ton.

Direktur PT Semen Indonesia Tbk Amat Pria Darma memprediksi sampai akhir tahun hanya akan tumbuh 5 persen. "Faktor inflasi dan nilai tukas rupiah yang melemah membuat laju permintaan semen menurun," tuturnya kepada wartawan di kantor pusat Semen Indonesia Gresik kemarin.

Meskipun demikian, Darma masih optimistis pasar tahun depan masih lebih baik dibandingkan tahun ini. Alasannya, uang beredar akan bertambah seiring dengan Pemilu 2014.

"Masalahnya kapasitas pabrik semen tahun depan juga tidak bertambah. Ini membuat pertumbuhan tidak signifikan," katanya.

Tahun ini, kapasitas produksi semen nasional adalah 59 juta ton, dan tahun depan diproyeksikan menjadi 60,5 juta ton. Penambahan kapasitas secara signifikan baru terjadi pada 2016. Dimana beberapa pabrik baru mulai beroperasi. "Ada tambahan sampai 23 juta ton semen. Persaingan makin kompetitif seandainya, pasar dalam tiga tahun ke depan pertumbuhan per tahun rata-rata tidak sampai 10 persen," paparnya.

Kinerja Perseroan
PT Semen Indonesia sampai saat ini masih memimpin pasar semen dalam negeri dengan penguasaan 43,8 persen. Hingga September 2013, penjualan domestik naik 14,3 persen menjadi 18,23 juta ton, mengungguli pertumbuhan penjualan nasional sebesar 5,3 persen. Ekspor naik 485 persen dari 45,95 ribu ton pada 2012 menjadi 268,93 ribu. Total penjualan naik 15,6 persen menjadi 18,50 juta ton dibanding tahun sebelumnya sebesar 16 juta ton.

GRESIK - Perlambatan ekonomi mulai berdampak pada industri semen. Pasar produk yang menjadi indikator pembangunan infrastruktur tersebut mulai melambat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News