Konsumsi Susu Indonesia Masih Rendah Dibanding Negara Asia Tenggara Lainnya 

Konsumsi Susu Indonesia Masih Rendah Dibanding Negara Asia Tenggara Lainnya 
Seluruh produk susu yang dihasilkan Danone SN Indonesia berkualitas tinggi dan sudah tersertifikasi HACCP, ISO 9001 dan FSSC 22000. Foto dok. Danone Indonesia 

Adapun praktik peternakan saat ini mayoritas masih menggunakan praktik konvensional yang mana dapat berdampak pada lingkungan.

Untuk itu, pemberdayaan peternak lokal dalam konteks peningkatan kapasitas maupun edukasi seputar pengelolaan peternakan untuk menjadi lebih berdaya sekaligus mengurangi emisi gas di lingkungan menjadi hal yang sangat penting. 

"Industri susu saat ini memiliki peran dalam memberikan akses nutrisi yang luas dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia. Keberadaannya  juga sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan peternak sapi perah di Indonesia, " kata Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika, 

Sebanyak 870 juta liter susu segar di serap industri pengolahan susu setiap tahunnya.

Namun, saat ini industri susu masih dihadapkan pada tantangan pemenuhan bahan baku susu, karena hanya 20% bahan baku susu yang tersedia di dalam negeri dan 80% sisanya harus diimpor. 

"Oleh karena itu, perlu dilakukan pembenahan di hulu dan keberhasilan pengembangan susu segar dalam negeri (SSDN) memerlukan kolaborasi berbagai pihak antara lain pemerintah, industri susu, koperasi susu dan peternak, " lanjutnya. 

Sejalan dengan perayaan Hari Susu Nusantara yang jatuh pada 1 Juni 2023, Danone Specialized Nutrition Indonesia mengingatkan kembali kepada masyarakat akan pentingnya konsumsi susu untuk menjaga kesehatan.

Juga terus meneguhkan komitmennya untuk memproduksi produk bernutrisi dengan ramah lingkungan dan memberikan dampak positif kepada komunitas sekitar.

Konsumsi susu Indonesia masih rendah dibandingkan negara Asia Tenggara lainnya. Simak selengkapnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News