Konsumsi Susu Indonesia Masih Rendah Dibanding Negara Asia Tenggara Lainnya 

Konsumsi Susu Indonesia Masih Rendah Dibanding Negara Asia Tenggara Lainnya 
Seluruh produk susu yang dihasilkan Danone SN Indonesia berkualitas tinggi dan sudah tersertifikasi HACCP, ISO 9001 dan FSSC 22000. Foto dok. Danone Indonesia 

jpnn.com, JAKARTA - Konsumsi susu di Indonesia masih jauh dari negara-negara lainnya, padahal ini penting untuk kesehatan dan mencegah stunting.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan tingkat konsumsi susu masyarakat Indonesia tahun 2020 masih berkisar 16,27 kg per kapita/tahun dan lebih rendah dibandingkan dengan negara di Asia Tenggara lainnya.

“Minum susu memiliki banyak sekali manfaat baik untuk pemenuhan kebutuhan gizi pada ibu hamil dan anak karena protein hewani mengandung zat gizi lengkap seperti asam amino, mineral, dan vitamin yang penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak," kata Prof. Dr. Sri Anna Marliyati, MSi, pakar gizi dari Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam keterangannya, Jumat (2/6). 

Dia melanjutkan berbagai manfaat susu bagi kesehatan tubuh lainnya, seperti untuk menjaga kesehatan tulang, otak, dan otot.

Tidak hanya kepada anak, konsumsi susu juga sangat baik untuk keluarga agar menjadi pelengkap dalam pemenuhan kebutuhan gizi harian. 

"Dalam konsumsi susu, perlu diperhatikan agar memilih susu yang berkualitas, terfortifikasi dan disertai dengan konsumsi gizi seimbang lainnya,” ujarnya.

Dari sisi produksi susu di Indonesia saat ini mencapai 2,6 juta liter/hari atau hanya memenuhi 22-23% konsumsi nasional.

Berasal dari 584 ribu sapi yang kepemilikannya didominasi peternak kecil dengan 2-3 sapi produktif atau peternak. 

Konsumsi susu Indonesia masih rendah dibandingkan negara Asia Tenggara lainnya. Simak selengkapnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News