Kontak Senjata Terus Terjadi di Papua, Dua Aparat Keamanan RI Tewas

Kontak Senjata Terus Terjadi di Papua, Dua Aparat Keamanan RI Tewas
Kontak senjata antara aparat keamanan Indonesia dengan kelompok separatis Papua Merdeka di kawasan sekitar pertambangan Freeport beberapa hari terakhir menyebabkan ratusan warga sipil mengungsi ke Timika. (Istimewa)

Menurut laporan kantor berita Reuters, Kabid Humas Polda Papua Ahmad Mustafa Kamal menyatakan, "kelompok separatis bersenjata telah menyerang aparat Polri dan TNI", dan sebanyak 917 penduduk dari Distrik Tembagapura kini mencari perlindungan di Timika.

Kontak senjata itu, kata Kabid Humas, terjadi lebih dari seminggu yang lalu, tepatnya 28 Februari dan menyebabkan seorang polisi meninggal dunia.

Peristiwanya terjadi di Kali Kabur, Arwanop, Kabupaten Mimika, Jumat sore (28/2) dan dilaporkan berlangsung lebih dari tiga jam.

Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw kepada media setempat menjelaskan, kontak tembak dengan KKB di Kali Kabur menyebabkan meninggalnya anggota Brimob Bharada Doni Priyanto.

Kontak Senjata Terus Terjadi di Papua, Dua Aparat Keamanan RI Tewas Photo: Kelompok separatis Papua Merdeka menyebut tambang Grasberg yang telah dieksplotasi selama beberapa dekade tidak banyak manfaatnya bagi penduduk asli Papua. (Reuters)

 

Media setempat melaporkan gelombang pengungsi terus berdatangan dari Tembagapura ke Timika dengan menggunakan bus-bus Freeport dan disambut Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw serta Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob.

Untuk sementara waktu mereka ditampung di tenda-tenda yang didirikan di halaman Gereja Rehobot.

Menurut Johannes Rettob, para pengungsi yang memiliki keluarga di Timika akan diantar untuk tinggal bersama mereka sampai situasi aman, sebelum dipulangkan ke kampung halamannya.

Kontak senjata antara kelompok separatis Papua Merdeka dengan aparat keamanan Indonesia masih terus terjadi

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News