Kontrak CNOOC Berakhir, PLTGU Cilegon Masih Aman

Kontrak CNOOC Berakhir, PLTGU Cilegon Masih Aman
Ilustrasi PLTU. Foto: Radar Cirebon/JPNN

Pasokan itu berasal dari Wilayah Kerja Migas South East Sumatera (SES) yang memiliki produksi gas sebesar 120 mmscfd.

”Itu tidak semua kami kirimkan, kami juga pakai gas untuk turbin kami. Kami buang dulu CO2-nya, baru kami distribusikan ke PLTGU,” jelasnya.

Di tempat yang sama, General Manager PLTGU Cilegon Zuhdi Rakhmanto menjelaskan, PLTGU Cilegon yang dioperatori PT Indonesia Power menyuplai 665 megawatt (mw) listrik atau sekitar 15 persen kebutuhan listrik Jawa-Bali. 

Zuhdi melanjutkan, kapasitas terpasang PLTGU Cilegon sebenarnya mencapai 740 mw.

”Tapi, saat ini listrik yang kami hasilkan 660–665 mw,” kata Zuhdi.

Dia melanjutkan, listrik yang diproduksi dari PLTGU Cilegon disalurkan melalui transmisi 150 kilovolt (kv) yang masuk sistem jaringan kelistrikan Jawa-Bali. Konsumen utama pembangkit tersebut adalah kawasan industri, terutama kawasan industri di Banten.

PLTGU Cilegon merupakan satu-satunya pembangkit yang menggunakan bahan bakar gas (BBG) di kawasan Banten.

Sebaliknya, pembangkit listrik lainnya masih bergantung pada batu bara. (dee/c10/sof)


Kontrak penjualan gas dari China National Offshore Oil Corporation (CNOOC) SES Ltd ke Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Cilegon, Banten,


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News