Kontras Dampingi Kasus Terbunuhnya Anak Wartawan

Kontras Dampingi Kasus Terbunuhnya Anak Wartawan
Kontras Dampingi Kasus Terbunuhnya Anak Wartawan
Dia mengatakan, pada saat itu tidak terjadi aksi kekerasan, namun situasi sempat membuat korban bersama keluarga panik. Pada Sabtu (10/12), pukul 22.00 Wita, saat Dance bersama keluarganya tertidur lelap, tiba-tiba istrinya melihat api jatuh dari bubungan rumah, tepat di atas lemari pakaian di dalam kamar. Bersamaan dengan itu, lemparan batu pun bertubi-tubi menghantam dinding rumahnya.

Saat itu pun, Dance bersama istri dan anaknya lari mengamankan diri. Anak Dance yang baru berumur satu bulan terkena lemparan batu di kepala. Bocah malang itupun langsung meninggal dunia. "Waktu itu anak saya tidur dekat dinding, sehingga kena lempar di kepala. Saya panik jadi saya tidak tau kalau anak saya kena lempar. Saya keluar dari rumah langsung hubungi polisi, bupati dan kadis sosial. Saya lihat anak saya sudah kejang-kejang dan beberapa saat langsung meninggal. Saya liat kepalanya sudah remuk karena kena lempar," urai Dance.

Anggota DPD RI asal NTT Sarah Lery Mboeik yang hadir kemarin, mengatakan, intimidasi dan kekerasan terhadap wartawan di Kabupaten Rote memang sudah sering terjadi. Oleh sebab itu, kasus ini perlu diusut secara tuntas oleh pihak yang berwajib. "Ini rezim orde baru, atau rezim veodalisme, sehingga represif terhadap wartawan di Kabupaten Rote itu sangat tinggi," tanya Lery.

Sementara itu, Koordinator Kontras NTT, Marten Salu, menegaskan, pihaknya akan meminta Polda NTT untuk menangani kasus tersebut secara serius. Dikatakan, jika Polda NTT tidak mampu, pihaknya akan meminta Mabes Polri untuk mengambil alih. Ia juga mengatakan LSM Kontras siap bersama pers melakukan advokasi terhadap kasus tersebut. "Kami akan meminta kepada Kapolda NTT untuk usut tuntas kasus ini," tegas Marten.

KUPANG--Kasus pembakaran rumah dan intimidasi terhadap insan pers di Kabupaten Rote Ndao mendapat tanggapan dari berbagai pihak. Rabu, (21/12) malam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News