Konvoi Sepanjang Puluhan Kilometer
Kamis, 03 Juni 2010 – 04:18 WIB
Menariknya, beberapa kali orang-orang di pinggir jalan salah panggil terhadap Hermawan. Karena berada di samping Ridhuan, sejumlah orang mengira dia adalah Noh Alam Shah. Namun, meski dipanggil dengan nama Alam, Hermawan tetap saja membalas dengan melambaikan tangan.
Keruwetan konvoi mulai terjadi ketika masuk di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen. Di sana arak-arakan nyaris tak bisa bergerak. Hal serupa juga terjadi di Kebonagung, Kecamatan Pakisaji, yang macet sekitar satu jam. Pemain sampai memanfaatkan kemacetan itu dengan makan nasi bungkus.
"Bagi saya ini luar biasa, meski macet. Ini pengalaman yang tak akan pernah saya lupakan," ungkap Esteban, salah seorang pemain asing Arema.
Karena macet pula, beberapa rombongan pemain bahkan harus sempat terpisah. Pierre Njanka dan Noh Alam Shah misalnya, bisa sampai finis di Stasiun Kota Baru. Namun, kedua pemain itu akhirnya bisa sampai di tempat finis konvoi, di depan kantor redaksi Malang Post, setelah harus berganti kendaraan. Keduanya naik sepeda motor milik Aremania untuk menembus macetnya konvoi. Sementara rombongan pemain lainnya, terpaksa berbelok ke arah mess pemain. Itu dikarenakan jalanan menuju stasiun sudah penuh sesak dan tak bisa dilewati lagi.
MALANG - Jalanan Kota Malang terlihat membiru. Itu karena para Aremania masih merayakan kesuksesan Arema menjadi juara Indonesia Super League (ISL)
BERITA TERKAIT
- Hasil Kualifikasi MotoGP Catalunya: Oh, My God, Aleix Espargaro Pertama, Marc Marquez ke-14
- Banyak Kesalahan Sendiri, Timnas Voli Putri Indonesia Remuk di Tangan Kazakhstan
- Luka Doncic Luar Biasa, Dallas Mavericks Unggul 2-0 dari Minnesota Timberwolves
- Marquez Masuk Neraka MotoGP Catalunya, Singgung Indonesia
- VNL 2024: Jepang Taklukkan Kuba 3-2, Cek Skor Set ke-5, Paling Menarik
- Barcelona Pecat Xavi Hernandez dari Kursi Pelatih