Kopi Asal Indonesia Disukai di Australia, tetapi Volume Produksi Masih Mengecewakan
Ia mengatakan untuk bisa bersaing, maka petani kopi Australia haruslah berinovasi dalam mekanisasi panen dan pengolahan.
"Kami tidak mampu membayar tenaga kerja dalam jumlah besar, sehingga perlu mamanfaatkan peralatan," jelas Rebecca.
Rebecca dan suaminya John mengembangkan usaha kopi ke model "crop to cup" atau dari hasil panen ke cangkir kopi, setelah mengalami penjualan biji kopi saja tidaklah menguntungkan.
Petani kopi lainnya, seperti keluarga MacLaughlin di Far North Queensland juga semakin kreatif dengan produk mereka.
Keluarga ini melakukan eksperimen dengan kopi fermentasi dan berkarbonasi, serta menggunakan limbah kopi untuk membuat berbagai produk untuk lulur tubuh.
"Industri anggur selalu mengembangkan cita-rasa, sehingga saya berharap industri kopi bisa mengikuti hal seperti itu," kata Candy MacLaughlin.
Budaya minum kopi bermula di kalangan orang Italia di Melbourne
Photo: Simon Brooks, yang berprofesi sebagai coffe taster, menyebut biji kopi produksi Australia sulit ditemukan di pasaran. (ABC Landline: Halina Baczkowski)
Budaya minum kopi di Australia, menurut Simon Brooks, pencicip kopi profesional yang dikenal dalam industri ini sebagai Q-grader, bermula dari kebiasaan orang Italia yang tinggal di Melbourne.
Warga Australia dikenal terobsesi dengan kopi, namun tidak sampai satu persen biji kopinya diproduksi dari tanaman kopi yang dibudidayakan di Australia
- Dunia Hari Ini: Indonesia Kalah Melawan Irak Dalam Piala Asia U-23
- Orang Utan Sumatra, Hewan Liar yang Bisa Mengobati Dirinya Sendiri dengan Tanaman Obat
- Dunia Hari Ini: Jalan Raya di Guangdong Runtuh, 24 Orang Tewas
- Banyak Pekerja Start-Up yang Belum Tahu Haknya Sebagai Buruh
- Dunia Hari Ini: Ratusan Ribu Buruh Indonesia Turun ke Jalan Rayakan May Day
- Dunia Hari Ini: Aktivitas Gunung Ruang Kembali Meningkat