Kopi Asal Indonesia Disukai di Australia, tetapi Volume Produksi Masih Mengecewakan

Kopi Asal Indonesia Disukai di Australia, tetapi Volume Produksi Masih Mengecewakan
Keluarga petani kopi di wilayah utara New South Wales, Willem, Rebecca, John, dan June Zentveld. (ABC Landline: Halina Baczkowski)

Di Australia sendiri, meski bukan penghasil kopi, namun pasar kopi tergolong sangat besar dengan pendapatan sebesar US$1,4 miliar pada tahun 2017 atau sekitar Rp20 triliun.

Tingkat konsumsi kopi di Australia mencapai 1,8 juta karung kopi berukuran 60 kilogram.

Jika dirata-ratakan perkapita, setiap warga Australia menghabiskan kopi hampir 2 kilogram di tahun 2019, kebanyakan berupa kopi giling dan hanya sekitar 0,5 kg kopi instan.

Kopi produksi Australia masih mahal

Saat ini, sejumlah petani di Australia mulai membudidayakan tanaman kopi di sejumlah area perkebunan di kawasan yang iklimnya mendukung, misalnya di daerah Newrybar di utara negara bagian New South Wales serta Far North di Queensland.

Kopi Australia memiliki cita-rasa seperti kacang tanah dengan tingkat keasaman dan kafein yang lebih rendah.

Kopi Asal Indonesia Disukai di Australia, tetapi Volume Produksi Masih Mengecewakan Photo: Petani kopi di wilayah Far North Queensland Candy MacLaughlin. (ABC Landline: Halina Baczkowski)

 

Harga kopi produksi Australia saat ini masih lebih mahal dibandingkan dengan kopi impor, yang biaya produksinya diperkirakan jauh lebih murah.

"Kami masuk ke pasar kopi dengan kesadaran bahwa kami akan bersaing dengan produk yang lebih murah," ujar Rebecca Zentveld, yang menanam kopi di Newrybar di utara New South Wales.

Warga Australia dikenal terobsesi dengan kopi, namun tidak sampai satu persen biji kopinya diproduksi dari tanaman kopi yang dibudidayakan di Australia

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News