Korban Jiwa Rusuh Myanmar Bertambah

Korban Jiwa Rusuh Myanmar Bertambah
Korban Jiwa Rusuh Myanmar Bertambah
Situasi berangsur tenang dua hari terakhir sejak Presiden Thein Sein Kamis lalu (28/3) menyatakan akan menindak para perusuh. Thein Sein menyebut para pelaku kerusuhan itu sebagai oportunis politik dan ekstremis agama.

Pemerintah Myanmar juga mereaksi pernyataan seorang pejabat PBB soal keterlibatan negara dalam kerusuhan anti-Muslim. Utusan Khusus PBB untuk Hak Asasi Manusia (HAM) di Myanmar Tomas Ojea Quintana menyatakan  Kamis lalu (28/3) bahwa pihaknya menerima laporan soal adanya keterlibatan negara (pemerintah) dalam tindakan kekerasan di negeri tetangga Thailand dan Bangladesh itu.

’’Militer, polisi, dan aparat penegak hukum sipil lainnya hanya diam ketika terjadi kekejaman di depan mereka. Ini bisa menjadi indikasi keterlibatan langsung sebagian organ negara ada kolusi secara terselubung,’’ tuding Quintana.

Jumat lalu (29/3) pemerintah Myanmar membantah keras pernyataan Quintana itu. ’’Saya sepenuhnya membantah apa yang dikatakan Quintana terkait adanya keterlibatan alat negara dalam kekerasan tersebut,’’ tegas Ye Htut, jubir kepresidenan, lewat akun Facebook. ’’Sangat disesalkan bahwa Quintana mengomentari situasi yang terjadi saat ini hanya berdasar informasi sumber kedua tanpa mempelajari dengan benar kondisi di lapangan,’’ tambahnya.

YANGON – Korban konflik sektarian di Myanmar terus bertambah. Media pemerintah, Sabtu (30/3) melaporkan bahwa korban jiwa dalam kerusuhan di

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News