Korban Kekerasan Seksual di SMA SPI Ketakutan, Pelaku Orang Kuat

Korban Kekerasan Seksual di SMA SPI Ketakutan, Pelaku Orang Kuat
Ketua Umum Komnas PA Arist Merdeka Sirait saat melaporkan pemilik sekolah SPI di Kota Batu Malang ke Polda Jatim atas dugaan kekerasan seksual dan eksploitasi Anak, Sabtu (29/5). Foto: Arry Saputra/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait mengungkap kondisi siswa yang menjadi korban dugaan kekerasan seksual di SMA SPI Kota Batu.

Hal itu disampaikan Arist ketika mendatangi Subdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim untuk memberikan keterangan tambahan mengenai kasus itu, Kamis (10/6).

Menurut dia, para korban merasa khawatir setelah kasus kekerasan seksual yang dilaporkan itu diproses hukum oleh polisi.

Mereka pun meminta Arist untuk menghubungi Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) agar mendapatkan pendampingan.

"Korban yang 14 itu secara khusus yang tiga dalam kondisi ketakutan," ujar Arist di Surabaya.

Ketakutan mereka menurut Arist, muncul setelah para korban mengetahui informasi bahwa terduga pelaku merupakan orang-orang kuat. Salah satunya, yakni pendiri SPI berinisial JE tersebut.

Rencananya, terduga korban akan mengumumkan kondisi ketakutan itu ke publik.

"Besok, Selasa (pekan depan, red) mereka mengumumkan, minta pertolongan ke LPA, Kapolri hingga Presiden," kata pria berambut gondrong itu.

Para korban kekerasan seksual SMA SPI Kota Batu akan bicara ke publik dan minta pertolongan LPAI, Kapolri hingga Presiden.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News