Korban Pembantaian Mengutuk Sharon
‘’Tidak ada yang berubah... situasi kehidupan kami tidak akan berubah,’’ imbuhnya.
Setahun setelah pembantaian itu penyelidikan yang dilakukan pihak Israel telah menyebut Sharon bersalah dalam peristiwa tersebut.
Ia terbukti melakukan pembiaran dan tidak bisa mencegah terjadinya pembantaian. Namun bukan hukuman yang didapat pria kelahiran 1928 ini, tapi malah karirnya makin cemerlang dan menjadi Perdana Menteri tahun 2001.
"Sebagai saksi mata bagi orang ini dan dari apa yang saya derita dari orang ini, saya katakan ke neraka bersama Sharon dan para pendukung dalam kepemimpinan Israel yang masih melakukan pembantaian,’’ ujar Youssef Hamzeh seorang saksi mata pembantaian. ‘’Tidak cukup Sharon mati,’’ imbuhnya. (zul/jpnn)
BEIRUT - Abu Jamal masih mengingat jelas bagaimana militan Kristen Koptik ekstrim yang disokong Israel menyeret dirinya dan kawan-kawan dari kamp
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Israel Buka Perbatasan untuk Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
- 70 Tahun Kerja Sama Ukraina-UNESCO, Kesedihan & Keberanian Melindungi Budaya
- Israel Serbu Rafah, Amerika Tunda Penjualan Senjata
- Operasi Militer Israel Berhasil Rampas Tanah Palestina di Rafah
- Hamas Menembakkan Rudal Jarak Pendek ke Pasukan Israel di Perbatasan Gaza
- Sekjen PBB Tegaskan Serangan Darat Israel ke Rafah tak Dapat Diterima