Korban Teror di Masjid Selandia Baru: Saya Kulit Putih dan Bangga Jadi Muslim
Nathan mengaku keimanannya pada Islam justru semakin kukuh sejak serangan itu. Namun ia juga mengaku kesulitan tidur.
Bangga pada suami pemberani
Photo: Ambreen bersama suaminya Naeem Rashid yang tewas dalam serangan teror di Christchurch. (Supplied: Ambreen Naeem)
Ambreen Naeem, yang suaminya Naeem Rashid dan anak mereka Talha Naeem, 21 tahun, tewas dalam serangan turut memberikan keterangan yang dibacakan oleh petugas pengadilan.
Ambreen, 45 tahun yang kini hidup menjanda menyebut penderitaannya ini akan dijalaninya seumur hidup.
"Sejak suami dan anakku meninggal dunia, saya tak pernah lagi bisa tidur nyenyak," ujarnya.
Sebelumnya Jaksa Penuntut Umum Barnaby Hawes dalam persidangan menyebutkan Naeem Rashid sebagai pemberani yang maju menyergap pelaku, sehingga banyak jamaah lain yang bisa selamat.
Atas aksi heroiknya Naeem telah dianugerahi bintang tanda jasa tertinggi di Pakistan.
"Naeem orang paling berani di dunia ini," ujar Ambreen.
Persidangan terdakwa teroris Brenton Harrison Tarrant memasuki hari ketiga, Rabu (26/08), untuk mendengarkan keterangan saksi korban
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka