Korea Selatan Alami Gelombang Ketiga Penularan COVID-19
Korea Selatan melaporkan telah mengalami akhir pekan terburuk untuk penularan COVID-19 sejak pandemi dimulai. Presiden Moon Jae-in telah menyebut gelombang ketiga penularan COVID-19 sebagai keadaan darurat.
Menteri Kesehatan Korea Selatan juga menggambarkan ibu kota Seoul sebagai "zona perang COVID-19" pekan ini.
Minggu kemarin (13/12), Korea Selatan melaporkan 1.030 penularan virus corona baru, memecahkan rekor sehari sebelumnya, yakni 950 kasus penularan, hingga total penularan saat ini telah mencapai 42.766 dengan 580 kematian.
Angka penularan tertinggi dalam sehari pernah dicapai Korea Selatan pada akhir Februari lalu yang mencapai 909 kasus.
Photo: Moon Jae-in mendesak pihak berwenang untuk menurunkan "sebanyak mungkin" pegawai negeri, polisi, dan personil militer untuk membantu melakukan pelacakan kontak. (AP: Kim Ju-sung/Yonhap)
Presiden Moon memperingatkan jika aturan pembatasan aktivitas warga akan dinaikkan ke level tertinggi setelah rekor peningkatan penularan.
Dari kasus baru tersebut, 1.002 ditularkan secara lokal, menurut Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea.
"Ini adalah momen penting untuk mengerahkan semua kemampuan demi mengendalikan virus dan kekuatan administratif kami untuk menghentikan penyebaran virus corona," ujar Presiden Moon.\
Korea Selatan melaporkan telah mengalami akhir pekan terburuk untuk penularan COVID-19 sejak pandemi dimulai
- Dunia Hari Ini: Jalan Raya di Guangdong Runtuh, 24 Orang Tewas
- Banyak Pekerja Start-Up yang Belum Tahu Haknya Sebagai Buruh
- Dunia Hari Ini: Ratusan Ribu Buruh Indonesia Turun ke Jalan Rayakan May Day
- Terima Kunjungan Sekretariat Parlemen Korsel, Siti Fauziah Jelaskan Tugas & Wewenang MPR
- Dunia Hari Ini: Aktivitas Gunung Ruang Kembali Meningkat
- Dua Kelompok WNI Bentrok di Korsel, Ada Korban Tewas