Korea Utara Dituduh Bantu Suriah Produksi Senjata Kimia

Myanmar juga menerima senjata
Berita tentang kemungkinan bantuan Korea Utara dalam program senjata kimia Suriah muncul setelah adanya laporan bahwa Myanmar telah menerima teknologi rudal balistik dan senjata dari Korea Utara.
Pemerintah Myanmar membantah memiliki hubungan militer dengan Korea Utara.
Namun awal bulan ini, sebuah laporan rahasia PBB lainnya, yang dilihat oleh Reuters, mengemukakan bahwa sebuah negara yang tidak disebutkan namanya melaporkan bahwa pihaknya memiliki bukti Myanmar menerima sistem rudal balistik dari Korea Utara, bersamaan dengan senjata konvensional, termasuk beberapa peluncur roket dan rudal darat-ke-udara.
Duta Besar Myanmar untuk PBB, Hau Do Suan, menanggapi klaim tersebut, yang menyatakan bahwa Pemerintah Myanmar "tidak memiliki hubungan senjata yang terus berlanjut, apapun itu, dengan Korea Utara" dan mematuhi resolusi Dewan Keamanan PBB.
Korea Utara diyakini memperoleh lebih dari $ 200 juta (atau setara Rp 2 triliun) dari ekspor terlarang pada tahun 2017 saja.
Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina