Korea Utara Dituduh Bantu Suriah Produksi Senjata Kimia
Myanmar juga menerima senjata
Berita tentang kemungkinan bantuan Korea Utara dalam program senjata kimia Suriah muncul setelah adanya laporan bahwa Myanmar telah menerima teknologi rudal balistik dan senjata dari Korea Utara.
Pemerintah Myanmar membantah memiliki hubungan militer dengan Korea Utara.
Namun awal bulan ini, sebuah laporan rahasia PBB lainnya, yang dilihat oleh Reuters, mengemukakan bahwa sebuah negara yang tidak disebutkan namanya melaporkan bahwa pihaknya memiliki bukti Myanmar menerima sistem rudal balistik dari Korea Utara, bersamaan dengan senjata konvensional, termasuk beberapa peluncur roket dan rudal darat-ke-udara.
Duta Besar Myanmar untuk PBB, Hau Do Suan, menanggapi klaim tersebut, yang menyatakan bahwa Pemerintah Myanmar "tidak memiliki hubungan senjata yang terus berlanjut, apapun itu, dengan Korea Utara" dan mematuhi resolusi Dewan Keamanan PBB.
Korea Utara diyakini memperoleh lebih dari $ 200 juta (atau setara Rp 2 triliun) dari ekspor terlarang pada tahun 2017 saja.
Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka