Korsel Batasi Iklan Operasi Plastik

Pupus Citra Negara Permak Wajah

Korsel Batasi Iklan Operasi Plastik
Foto: Bangkok Post

jpnn.com - SEOUL - Pemerintah Korea Selatan (Korsel), tampaknya, mulai gerah dengan media yang mengidentikkan negeri berpenduduk lebih dari 50 juta jiwa tersebut dengan operasi plastik. Untuk menghilangkan citra tersebut, parlemen Negeri Ginseng itu pun membatasi iklan operasi plastik yang memang menjamur di sana.

Pembatasan iklan operasi plastik tersebut bakal berlaku kali pertama di Kota Seoul, ibu kota Korsel. Kemarin (26/3) pemerintahan Presiden Park Geun-hye mengumumkan larangan iklan operasi plastik di kendaraan umum. Misalnya, bus dan kereta api. Sebab, pemerintah setempat menerima banyak keluhan terkait dengan dampak psikologis yang muncul dari iklan-iklan tersebut.

“Iklan operasi plastik membuat masyarakat terobsesi pada penampilan fisik,” ujar jubir pemerintah Seoul. Menurut jubir yang identitasnya tidak disebutkan itu, iklan operasi plastik yang menyuguhkan bentuk tubuh ideal atau paras cantik para model telah menjadikan penduduk Korsel sebagai masyarakat pemuja kesempurnaan fisik. Bahkan, mereka rela melakukan apa pun demi fisik yang sempurna.

Di Seoul, iklan operasi plastik terpampang di hampir setiap sudut kota. Bukan hanya di bus, kereta api, dan sarana transportasi umum lainnya, tetapi juga di beberapa titik strategis. Biasanya, iklan-iklan tersebut terpampang di papan berukuran besar yang menampilkan wajah atau bagian tubuh tertentu sang model sebelum dan sesudah dioperasi.

Di stasiun kereta api bawah tanah Apgujeong, misalnya. Stasiun yang terletak di wilayah elite Distrik Gangnam tersebut menjadi salah satu etalase operasi plastik ala Korsel. Maklum, distrik tersebut memang terkenal sebagai pusat operasi plastik Korsel. Sebagian besar iklan operasi plastik itu menampilkan wajah cantik para model yang memiliki mata lebar, dagu lancip, dan hidung mancung.

“Berdasar aturan pemerintah yang baru, tidak boleh ada iklan operasi plastik de­ngan porsi lebih dari 20 persen di stasiun-stasiun kereta api serta halte bus,” jelas jubir pemerintah Seoul.

Pemerintah berencana menertibkan polusi visual di ibu kota karena iklan operasi plastik yang berlebihan tersebut. Apalagi, sebagian masyarakat belakangan mulai mengeluhkan iklan operasi plastik yang kian sensasional.

“Dalam waktu dekat, pemerintah menyeleksi seluruh iklan operasi plastik yang menampilkan foto sebelum dan sesudah. Foto maupun slogan yang terlalu sensasional akan langsung kami larang,” kata Lee Chang-min, salah seorang anggota Dewan Kota Seoul. Sebab, iklan-iklan tersebut menggiring generasi muda pada pemahaman yang salah mengenai operasi plastik.

SEOUL - Pemerintah Korea Selatan (Korsel), tampaknya, mulai gerah dengan media yang mengidentikkan negeri berpenduduk lebih dari 50 juta jiwa tersebut

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News