Korsel Kembangkan Kota 'Berbahasa Inggris'
Tak Cukup Anggaran USD 16 Miliar Setahun Saja
Kamis, 25 Juni 2009 – 15:03 WIB
JEJU - Ada sebuah ungkapan di negeri Korea Selatan (Korsel), yaitu istilah "bapak angsa" yang berarti "seorang bapak yang mengirim istri dan anaknya ke luar negeri untuk belajar Bahasa Inggris dan hanya berkunjung menemui mereka saat liburan musim dingin dan musim panas". Entah sekadar hendak "menghilangkan" ungkapan itu secara perlahan atau bagaimana, kini, sebuah proyek ambisius telah dimulai di Korsel: membangun kota pendidikan berbahasa Inggris. Dengan pembukaan proyek tersebut, kontan sejumlah sekolah (internasional) dari luar Korsel menyatakan diri bergabung dan siap membuka cabang di Jeju. Salah satu yang mendaftar pertama adalah North London Collegiate School asal Inggris. Untuk sekolah ini, penyelenggara proyek pun sudah menegaskan bahwa selain dari mata pelajaran sejarah dan Bahasa Korea, semua kurikulumnya bakal diajarkan dalam bahasa Inggris serta sama persis dengan di tempat asalnya.
Jeju, itulah nama kota pulau yang akan dikembangkan tersebut, yang peresmian pembangunannya baru saja dilakukan pekan lalu, seperti diberitakan CNN, Kamis (25/6). Peresmian proyeknya cukup meriah, lengkap dengan seremoni khusus, letusan kembang api semarak dan liputan media besar-besaran.
Baca Juga:
Ide pokoknya sendiri sebenarnya lumayan sederhana, yaitu menyiapkan kota yang bahasa pengantar di seluruh jenjang pendidikannya bakal didominasi oleh Bahasa Inggris. Dengan kata lain, mulai dari jenjang sekolah dasar hingga universitas, sebagian besar bahasa pengantarnya bukanlah lagi bahasa nasional Korsel.
Baca Juga:
JEJU - Ada sebuah ungkapan di negeri Korea Selatan (Korsel), yaitu istilah "bapak angsa" yang berarti "seorang bapak yang mengirim
BERITA TERKAIT
- Indonesia: Tindakan Amerika Serikat Telah Mengkhianati Perdamaian
- Israel Dikabarkan Menyerang, Warga Iran Pilih Lanjutkan Tidur
- Google Pecat 28 Karyawan yang Gelar Aksi Anti-Israel di Kantor
- Netanyahu: Israel Akan Membalas secara Bijaksana, Tidak Emosional
- Israel Serang Masjid di Jalur Gaza, Sejumlah Warga Palestina Tewas
- Berkuasa Sejak 2004, PM Singapura Lee Hsien Long Bakal Mengundurkan Diri Bulan Depan