Korupsi, Kepala BPKAD Papua Siap Ditembak Mati
Kamis, 25 Oktober 2012 – 18:55 WIB
Hatari menyatakan bahwa dirinya adalah tim inti yang bicara soal Perda APBD dengan Kementerian Dalam Negeri, dan harus diketahui bahwa sejak dirinya memimpin di Badan Pengelola Keuangan ini, sudah 3 kali mendapat penilaian WDP (Wajar Dengan Pengecualian), termasuk menjadi provinsi terbaik dan tercepat dalam penyusunan APBD dan tingkat penyerapan tertinggi soal anggaran di seluruh Indonesia.
Baca Juga:
Oleh sebab itu, dirinya bukan mau bermusuhan dengan kelompok-kelompok tersebut, namun jika ada persoalan atau bukti soal korupsi, silahkan saja laporkan ke aparat hokum, dan jika terbukti dirinya siap ditembak mati di tiang gantungan.
Hatari menjelaskan, dalam pengelolaan keuangan harus memahami secara komprehensif dalam ketentuan-ketentuan yang berlaku tentang pengelolaan keuangan daerah. Seperti, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 58 Tahun 2005 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 13 Tahun 2006 tentang pengelolaan keuangan daerah serta Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 59 Tahun 2007.
"Jadi, intinya di sini beliau-beliau yang menuding saya, harus memahami secara komprehensif seluruh aturan-aturan yang mengatur tentang pengelolaan keuangan daerah maupun pengelolaan keuangan negara, agar statemen itu tidak menjadi bias," tegasnya.(cak/fud)
JAYAPURA - Hatari punya mental baja. Meski terus digoyang baik dengan aksi demo maupun melalui pernyataan di media yang menuduhnya terlibat kasus
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Begini Kronologi Kecelakaan Ambulans dan Truk Gandeng di Tol Batang-Semarang
- Jaksa Beberkan Peran Sentral Eks Bupati Kuansing Dalam Kasus Korupsi Rp 22,6 Miliar
- Ani Sofian Melantik 850 PPPK Pemkot Pontianak, Ini Pesannya
- Rahima Istri Mantan Gubernur Jambi Dituntut 4 Tahun 5 Bulan Penjara
- Eks Bupati Kuansing Sukarmis Ditahan Jaksa terkait Korupsi Rp 22,6 Miliar
- Kementan Mengevaluasi Upsus Antisipasi Darurat Pangan di Kalimantan Selatan