Korut Surati Parlemen Australia Minta Menjauh dari AS

Korut Surati Parlemen Australia Minta Menjauh dari AS
Korut Surati Parlemen Australia Minta Menjauh dari AS

"Mereka sudah mengirimnya ke banyak negara lain, seperti surat edaran," katanya.

Pertanda positif

Menteri Luar Negeri Julie Bishop mengatakan bahwa surat tersebut merupakan langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya dari Korea Utara dan menyebutnya sebagai tanda positif.

"Saya melihatnya sebagai bukti bahwa strategi kolektif tekanan diplomatik dan ekonomi secara maksimum melalui sanksi terhadap Korea Utara sedang berjalan," kata Menlu Bishop.

"Ini respons terhadap tekanan yang dilakukan Australia, Amerika Serikat, China, Jepang, Korea Selatan dan negara-negara lain ke Korea Utara sehingga tidak lagi berperilaku provokatif dan mengancam dan akan kembali ke meja perundingan," ucapnya.

"Saya pikir hal ini menunjukkan bahwa mereka putus asa, merasa terisolasi, mencoba mengutuk AS, mencoba untuk memecah-belah masyarakat internasional," jelasnya.

Meskipun dia menyebutnya sebagai pertanda positif, namun bahasa yang dipergunakan dalam surat itu mencerminkan suara rezim tersebut tentang pemimpin AS.

Surat itu menyerukan "kewaspadaan tinggi terhadap gerakan Pemerintahan Trump yang keji dan sembrono yang berusaha menyeret dunia ke dalam bencana nuklir yang mengerikan".

Korut Surati Parlemen Australia Minta Menjauh dari AS
Surat dari Korea Utara kepada Parlemen Australia disampaikan melalui Kedutaan Besar Korut di Jakarta, 28 September 2017.

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News