Korut Terus Tebar Ancaman Terhadap Korsel

Gandeng AS Berarti Perang

Korut Terus Tebar Ancaman Terhadap Korsel
Korut Terus Tebar Ancaman Terhadap Korsel
Bersamaan dengan itu, Jenderal Walter Sharp tiba di Korsel. Dia juga berkunjung ke Yeonpyeong dan memeriksa kerusakan yang ditimbulkan artileri Korut. Menurut dia, serangan itu merupakan pelanggaran terhadap gencatan senjata dua Korea yang sudah diteken pada 1953. "Kami akan menginvestigasi serangan ini dan mengimbau Korut berhenti melakukan aksi provokatifnya," ujar komandan militer AS di Korsel itu.

Kamis lalu (25/11), Tiongkok juga mengecam rencana Korsel dan AS untuk melakukan latihan militer bersama di Semenanjung Korea. Kemarin, negara sekutu Korut itu kembali menerbitkan peringatan. Sebab, menurut mereka, lokasi latihan militer bersama Korsel dan AS itu masuk zona eksklusif ekonomi mereka. Jika tetap nekat melakukan latihan bersama, Beijing yakin ketegangan akan bertambah.

"Sikap kami sudah jelas. Kami menentang pihak manapun yang melakukan aksi militer di wilayah eksklusif kami tanpa izin," tandas Hong Lei, jubir Kementerian Luar Negeri Tiongkok, seperti dikutip Associated Press. Tidak menutup kemungkinan, Beijing bakal membalas aksi yang mereka anggap provokatif dalam latihan militer bersama Korsel dan AS itu.

      

Tapi, AS bergeming. Mereka menegaskan bahwa latihan militer bersama itu sudah dijadwalkan jauh sebelum Korut menembakkan artilerinya ke Yeonpyeong. "Latihan bersama ini sifatnya defensif dan tidak ada hubungannya dengan aksi provokatif Korut. Ini merupakan wujud komitmen AS terhadap keamanan regional Semenanjung Korea," terang militer Negeri Paman Sam dalam pernyataan tertulis.

   

SEOUL - Semenanjung Korea semakin tegang. Pasca tembakan artileri Korea Utara (Korut) yang menewaskan dua marinir dan dua warga sipil Korea Selatan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News