Kota Jogja Terkumuh, Disusul Kabupaten Sleman

Kota Jogja Terkumuh, Disusul Kabupaten Sleman
Permukiman penduduk di bantaran Kali Code yang merupakan salah satu kawasan kumuh di Kota Jogjakarta, kemarin (3/12). Foto: Guntur Aga Tirtana/Radar Jogja/JPNN

Kota Jogja mendapat porsi terbanyak dalam penanganan kawasan kumuh ini. Sebab, dari data Dinas PUP-ESDM, ada 13 kawasan kumuh di Kota Jogja. Kawasan itu terbagi, antara lain, di Kecamatan Umbulharjo, Mergangsan, Pakualaman, Mantrijeron, Gondomanan, Jetis, serta sejumlah lokasi di  bantaran Sungai Gajahwong, Sungai Code dan Sungai Winongo.

Sedangkan penanganan kawasan kumuh di Kabupaten Bantul terletak di  empat kecamatan, Sleman empat kecamatan, Kulonprogo empat kecamatan, serta Gunungkidul dua kecamatan.

”Di Gunungkidul dua kecamatan yakni Playen dan Wonosari,” imbuhnya.

Menurut Tri, penanganan kawasan kumuh dilakukan secara terpadu yakni penanganan air minum, sanitasi, penataan bangunan lingkungan dan lainnya.

Di Kota Jogja, penataan kawasan kumuh di Jetisharjo akan dijadikan pilot project. Sebagai proyek percontohan, penanganan kawasan kumuh itu dilakukan sampai tuntas. Antara lain sungainya harus sehat, per-mukiman juga sehat serta roda perekonomiannya tumbuh.

Kabupaten Sleman yang dija-dikan pilot project  penanganan kawasan kumuh  dilakukan di daerah sepadan Gemawang. Daerah ini merupakan pemukiman penduduk yang memiliki ketinggian dengan air sungai hampir setara.

Penanganan di daerah Gemawang ini bahkan mencapai kesepakatan dengan Pemkab Sleman. Pemprov DIJ telah melakukan penandatangan  MoU dengan Kabupaten Sleman. Penanganannya dilakukan sampai selesai selama empat tahun.

”Nantinya kawasan Gemawang sampai perekonomiannya tumbuh,”  ujarnya.

JOGJA – Penghargaan Livable City (kota layak huni) dari Eastern Regional Organisation for Planning and Human Settlements (Earoph) 2014 ternyata

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News