KPI Banjir Aduan soal SKM, Nila Ajak Masyarakat Kurangi Gula

KPI Banjir Aduan soal SKM, Nila Ajak Masyarakat Kurangi Gula
Susu. Foto: Health Me Up

"Pangan seperti ini tidak boleh diiklankan dengan menggunakan model anak-anak atau diperuntukkan anak-anak," ujarnya.

Agus juga menekankan, SKM bukan susu, tapi larutan gula rasa susu. Ini seperti salah satu permen kopi, rasanya manis rasa kopi.

"Jadi jangan dibalik-balik penyebutannya," tegas Agus.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Nila Moeloek di sela-sela peringatan Hari Kesehatan Nasional di area Car Free Day Jakarta menghimbau masyarakat agar mengurangi konsumsi gula sebagai bagian dari pola hidup sehat.

Sebab, saat ini penyakit gula dan diabetes angkanya tinggi sekali di Indonesia.

Saat disinggung soal kontroversi SKM yang memiliki kandungan gula tinggi namun dikampanyekan minuman susu menyehatkan termasuk bagi anak-anak, Nila menjawabnya dengan diplomatis.

“Kalau boleh kita berpikir yang betul, kita minta ibu melahirkan untuk memberikan ASI eksklusif enam bulan kalau bisa sampai dua tahun. Namun, setelah umur enam bulan diberi makanan tambahan. ASI itu tidak rasa kan, tapi kenapa kita meracuni anak kita dengan kemudian menambah gula, menambah garam kebanyakan,” ujarnya.

“Saya kira sebenarnya kita harus sudah mulai mengubah. Betul bahwa sekarang penyakit gula dan diabetes tinggi sekali, hipertensi dan akhirnya sakit jantung banyak. Tadi disebut JKN atau BPJS sudah disebut-sebut harus membiayai orang sakit, bukan orang sehat. Itulah berarti kita harus mulai mengimbau kurangi konsumsi gula sehingga nanti kita bantu dengan aturan yang akan dikeluarkan. Intinya adalah kita harus berpikir untuk mengurangi gula,” tutur Nila. (jpnn)


Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat mengaku mendapat banyak aduan dari masyarakat terkait penayangan iklan SKM di televisi.


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News