KPK Diminta Menangkap Aburizal Bakrie
Jumat, 01 Oktober 2010 – 15:39 WIB

KPK Diminta Menangkap Aburizal Bakrie
JAKARTA- Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Lintas Mahasiswa (Kalam) mendesak KPK segera menangkap dan mengadili Aburizal Bakrie. Pemilik kelompok usaha Grup Bakrie itu dinilai terindikasi menggelapkan pajak. Desakan itu disampaikan Kalam saat menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung KPK, Jumat (1/10) sore. "Ironis, perilaku tak taat pajak dilakukan pengusaha besar dan salah satu orang terkaya di Indonesia," kata Rahman Latuconsina, yang menjadi koordinator aksi. Sementara, pemerintah selalu mengiklankan bahwa orang bijak taat pajak.
Dalam orasinya, mereka menyebut tiga perusahaan milik Bakrie (Bakrie Group) yang mengemplang pajak dan terungkap secara terang benderang dalam persidangan kasus mafia pajak, Gayus Tambunan. Jumlah pajak yang digelapkan diduga mencapai triliunan rupiah.
Baca Juga:
Kalam mengutip data dari ICW yang menyebutkan bahwa tiga perusahaan Bakrie Group yaitu PT Bumi Resources, Kaltim Prima Coal dan Arutmin diduga memanipulasi pajak serta royalti tambang batubara sebesar US$620 juta atau Rp5,68 triliun dalam tempo 2003-2008.
Baca Juga:
Jumlah itu dinilai lebih besar dari yang disampaikan Ditjen Pajak akhir 2009. Saat itu, Ditjen Pajak mengungkapkan PT Bumi memanipulasi pajak dan royalti batubara untuk tahun 2007 senilai Rp2,1 triliun. Bahkan, jika dihitung dengan selisih laporan keuangan dan hasil riil PT Bumi 2003-2008, total tunggakan yang harus dipenuhi Bumi Resources adalah sebesar US$1,228 miliar atau Rp11,4 triliun.
JAKARTA- Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Lintas Mahasiswa (Kalam) mendesak KPK segera menangkap dan mengadili Aburizal Bakrie.
BERITA TERKAIT
- Gema Waisak Pindapata Nasional 2025 Sukses Digelar, Menag Hingga Pramono Turut Hadir
- Resmikan Masjid Jakarta Garden City, Gubernur Pramono Berpesan Begini
- Kepala BKN Sebut 1.967 CPNS 2024 yang Mundur Aslinya Tidak Lulus
- BSMI Peringatkan Dunia Internasional, Jalur Gaza Masih Belum Aman
- Kemenag Dorong Transformasi Ekonomi Pesantren Melalui Inkubasi Wakaf Produktif
- Adinkes Dorong Pemanfaatan Dana Desa untuk Penuntasan Stunting