KPK Harus Bergerak Cepat Menelusuri Pengakuan Novanto

KPK Harus Bergerak Cepat Menelusuri Pengakuan Novanto
Terdakwa kasus korupsi pengadaan E-KTP Setya Novanto menjalani sidang tanggapan JPU di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (28/12). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Politik Maksimus Ramses Lalongkoe menilai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus bergerak cepat menelusuri pengakuan Setya Novanto.

Ramses khawatir pernyataan terdakwa dugaan korupsi pengadaan e-KTP menyebut nama Puan Maharani dan Pramono Anung menjadi bola liar dan konsumsi politik untuk menyerang PDIP jelang Pemilu 2019.

"Saya kira KPK perlu menelusuri pengakuan Setya Novanto itu sehingga tidak menjadi bola liar dan konsumsi lawan politik," ujar Ramses di Jakarta, Jumat (23/3)

Menurut pengajar di Universitas Mercu Buana ini, penyebutan nama anak Megawati Soekarnoputri dan Pramono Anung menarik diperdebatkan publik karena keduanya menjabat menteri.

"Dua tokoh ini ada dalam lingkaran kekuasaan, bisa jadi alat untuk menyerang PDIP oleh lawan politik," kata Direktur Eksekutif Lembaga Analisis Politik Indonesia ini.

Sebelumnya, Novanto menyebut ada uang hasil korupsi yang mengalir kepada dua politikus PDI Perjuangan, Puan Maharani dan Pramono Anung.

Menurut mantan Ketua Umum Partai Golkar itu, Puan dan Pramono masing-masing mendapat USD 500 ribu.

Novanto mengatakan itu di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (22/3) kemarin.(gir/jpnn)

Setya Novanto menyebut nama Puan Maharani dan Pramono turut menerima aliran dana proyek e-KTP.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News