KPK Meralat, Bukan Bupati Bolaang Timur, Melainkan Barat yang Sedang Diselidiki

KPK Meralat, Bukan Bupati Bolaang Timur, Melainkan Barat yang Sedang Diselidiki
Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meralat pernyataannya soal peningkatan status hukum Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Sam Sachrul Mamonto naik ke tahap penyelidikan. Sebenarnya yang ditingkatkan statusnya ialah Bupati Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) Depri Pontoh.

"Saya salah (sebut), yang naik lidik (penyelidikan, red) bukan Boltim, tetapi Bolmut," kata Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan dalam keterangannya, Selasa (13/6).

Pahala menjelaskan Depri memiliki resort dan material terbesar di wilayahnya. Namun, aset itu menggunakan nama anaknya.

KPK menilai anaknya tidak mungkin bisa membangun bisnis tersebut lantaran masih muda. Dengan begitu, enyelidikan dibuka oleh lembaga antirasuah.

Anak Depri sudah mengundurkan diri sebagai pegawai negeri sipil (PNS).

Karena itu, KPK menganggap tidak mungkin sang anak yang masih berusia 20 tahunan memiliki kekayaan besar padahal telah berhenti sebagai abdi negara.

Pahala meminta maaf atas kesalahan penyebutan nama saat melakukan wawancara. Namun, pencarian informasi terkait dugaan pidana yang dilakukan Depri tetap berlangsung.

"Yang naik ke lidik Bupati Bolmut Depri Pontoh," ucap Pahala. (Tan/jpnn)


KPK menjelaskan alasannya mencurigai kekayaan Bupati Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) Depri Pontoh.


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News