KPM Mempertahankan Budaya Manggarai Lewat Festival Budaya

KPM Mempertahankan Budaya Manggarai Lewat Festival Budaya
Ketua Panitia Festival Manggarai, Emmiliana A.K bersama tokoh Manggarai saat konferensi pers di Anjungan NTT, TMII, Jakarta, Minggu (11/8/2019). Foto: Ist

“Nanti yang berhadapan dengan kami adalah sanggar Ca Nai. Dalam kegiatan ini kami sudah persiapkan empat bulan yang lalu, kami sudah mulai,” kata Libertus.

Menurut Libertus, untuk tarian Caci, pihaknya melibatkan 30 para penari, tarian Danding melibatkan 80 personel dan tarian Ndundu Ndake berjumlah 10 orang terdiri dari para gadis nan cantik.

"Kami datangkan semua atribut dari Manggarai dan sudah sampai barang-barangnya," imbuhnya.

Sedangkan Ketua Sanggar Ca Nai Kalimalang, Ronny Amal mengatakan tarian caci tidak mempertontonkan kekerasan fisik. Akan tetapi tarian caci merupakan budaya yang mengandung banyak nilai seni.

"Caci adalah sebuah seni. Caci pertarungan satu lawan satu. Nilai seni dari caci dapat dilihat dari cara berpakaian, cara memukul dan menangkis,” katanya.

Roni berharap festival budaya tersebut bisa menjadi wadah para generasi penerus di perantauan untuk tetap mempertahankan budaya warisan leluhur tersebut.

“Neka hemong kuni agu kalo (jangan lupa tanah kelahiran atau budaya)," imbuhnya.

Pertahankan Budaya

Komunitas Perempuan Manggarai Jakarta (KPM) menginisiasi kegiatan Festival Budaya Manggarai yang akan digelar di Anjungan NTT, TMII pada Sabtu dan Minggu, 17-18 Agustus 2019.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News