KPPU Didorong Usut Praktik Monopoli di Balik Mahalnya Harga Avtur

KPPU Didorong Usut Praktik Monopoli di Balik Mahalnya Harga Avtur
KPPU Didorong Usut Praktik Monopoli di Balik Mahalnya Harga Avtur

Soal perbedaan harga ujar Heri, di Cengkareng, misalnya, lebih mahal 22 persen dari harga avtur luar negeri. Sementara di Luwuk mencapai 47 persen lebih mahal.

"Sementara di Singapura yang wilayahnya lebih jauh justru mendapat harga lebih murah. Inilah ketidaklogisan penjualan avtur oleh Pertamina," jelasnya.

Sebagai BUMN menurut Heri, Pertamina seharusnya sadar bahwa tugasnya tidak hanya mencari untung sebesar-besarnya, tapi juga harus menjalankan fungsinya sebagai agen pembangunan nasional sebagaimana diamanatkan UU No.19 Tahun 2003 tentang BUMN.

"Sebagai agen pembangunan nasional, wajib mewujudkan pemerataan pembangunan yang adil," imbuhya.

Karena itu, Heri meminta Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menyelidiki kasus ini agar terkuak apakah ada praktik monopoli yang dilakukan Pertamina.(fas/jpnn)


JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VI DPR, Heri Gunawan menyatakan selama ini ada dua keganjilan dalam penjualan avtur oleh PT (Persero) Pertamina. Keganjilan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News