Krakatau Steel Anjlok Rp 600 M
Selasa, 26 Juli 2011 – 05:01 WIB
Sukandar menyebut saat ini terjadi kenaikan harga jual terutama produk HRC sebesar 11,06 persen. Namun, harga bahan baku mengalami kenaikan lebih tinggi yaitu 29,6 persen. Dan, kondisi itu tidak hanya menerpa perseroan tetapi industri secara keseluruhan. ”Kondisi ini dialami seluruh perusahaan steel di dunia,” belanya.
Baca Juga:
Dengan fakta itu, efek turunanya adalah volume produksi mengalami penurunan. Harga jual mengalami kenaikan tetapi tidak sebesar kenaikan harga bahan baku. Menilik kenyataan itu manajemen tak patah arang. Mereka berjanji akan membalas dan membalik situasi pada semester kedua dengan ekspektasi meningkatnya permintaan pasar. Apalagi, volume produksi diperkirakan melebihi 1 juta ton karena per Juni sudah menembus 900 ribu ton. (far)
JAKARTA - Sepanjang semester pertama kinerja PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) di luar ekspektasi. Itu setelah penjualan tereduksi sekitar Rp 600 miliar.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Direktur Manajemen Risiko PIS Bakal Perkuat Ekspansi & Pertumbuhan Bisnis
- UMB, ZBTII, & Perusahaan Raksasa China Kolaborasi Kembangkan Live Streaming Education
- SGAR Bakal jadi Tonggak Penting Industri Aluminium dari Hulu sampai Hilir
- Gelar CVC di 2 Wilayah Ini, Jadi Upaya Pengawasan & Perbaikan Layanan Bagi Bea Cukai
- Menko Airlangga Berharap Lotte Chemical Jadi Stimulus Industri Petrokimia Hilir Lokal
- Dukung Kesuksesan KTT WWF di Bali, PLN Indonesia Power Siapkan Pasokan Listrik Andal