Krakatau Steel Anjlok Rp 600 M
Selasa, 26 Juli 2011 – 05:01 WIB

Krakatau Steel Anjlok Rp 600 M
JAKARTA - Sepanjang semester pertama kinerja PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) di luar ekspektasi. Itu setelah penjualan tereduksi sekitar Rp 600 miliar. Artinya, produsen baja plat merah itu anjlok 6,5 persen ke posisi Rp 8,41 triliun dibanding periode sama dikisaran Rp 9 triliun. Manajemen mengklaim pengalihan aset dimaksud adalah dari hasil penjualan aset berupa tanah dalam rangka proyek join venture dengan Posco. Ada gain yang didapat senilai Rp 1,09 triliun. Dengan kontribusi itu, maka laba bersih terselamatkan. ”Itu yang bikin laba bersih kami naik,” ucap Sukandar, Direktur Keuangan KRAS, di Jakarta, Senin (25/7).
Selain itu, beban KRAS mengalami kenaikan 5,1 persen dari Rp 7,1 triliun pada semester pertama 2010 menjadi Rp 7,5 triliun. Akibatnya laba kotor perseroan anjlok setengahnya menjadi Rp 903,6 miliar dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp 1,894 triliun. Meski begitu KRAS sanggup meraup laba bersih sebesar Rp 1,366 triliun atau naik hampir 37 persen dari Rp 997,75 miliar pada periode sama tahun lalu. Laba tersebut disumbang dengan adanya pengalihan aset tetap sebanyak Rp 1,09 triliun pada tahun ini.
Baca Juga:
Jika tidak ada pengalihan aset itu, perseroan seharusnya menderita penurunan laba yang signifikan akibat anjloknya penjualan dan naiknya beban selama periode enam bulan pertama pada 2011 ini. Namun dengan adanya pos laba pengalihan aset tetap itu, perseroan akhirnya membukukan laba bersih yang naik signifikan. Dengan naiknya laba, laba bersih per saham dasar perseroan pun meningkat jadi Rp 87 per lembar dari Rp 63 per lembar di tahun lalu.
Baca Juga:
JAKARTA - Sepanjang semester pertama kinerja PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) di luar ekspektasi. Itu setelah penjualan tereduksi sekitar Rp 600 miliar.
BERITA TERKAIT
- Layanan Transfer Antar-Bank via RTOL melalui JakOne Mobile Bank DKI Telah Normal
- Pegadaian Hadirkan Promo Titip Emas Gratis, Dijamin Pasti Aman
- Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan Rokok & MMEA Ilegal Senilai Rp 870 Juta di Semarang
- Bea Cukai Fasilitasi Ekspor Perdana 29.460 Karton Sarden Kaleng Banyuwangi ke Afrika & UEA
- Program Keberlanjutan SIG Menyerap 20 Ribu Tenaga Kerja
- Borong Saham MBMA, Boy Thohir Ungkap Alasannya