Kreatif! Daryati Meraup Cuan dari Olahan Minyak Jelantah

Daryati bersama komunitas yang tergabung di dalam Bank Sampah itu sudah melakukan inovasi tersebut kurang lebih tiga tahun.
Meskipun di tengah pandemi Covid-19, mereka tetap memproduksi olahan minyak jelantah untuk persediaan dan memenuhi pesanan pelanggan.
Cuan yang dihasilkan dari produk sabun dan lilin dari minyak jelantah itu terbilang lumayan, meskipun belum terlalu besar.
"Bisa mengantongi satu juta, lumayan untuk kas bank sampah dan kaus teman-teman di Gradasi," ungkapnya.
Baca Juga: Gempa dan Tsunami Setinggi 29 Meter Mengancam Selatan Jatim, Khofifah: Antisipasi Skenario Terburuk
Untuk penjualan produk tersebut, Daryati memasarkannya kepada warga sekitar dan menjaring konsumen melalui media sosial Instagram @bs_gardenia_berseri.
"Melalui story dan posting media sosial, alhamdulilah penjualan sudah cukup banyak dan cukup puas. Bahkan, produk kami dibawa sampai ke Makassar," bebernya.
Ke depan, Daryati berharap ada pihak yang memfasilitasi produk UMKM itu bisa dipasarkan ke supermaket di seluruh Indonesia. (mcr28/fat/jpnn)
Daryati meraup cuan dari olahan minyak jelantah. Minyak goreng bekas pakai itu diolah menjadi sabun cuci dan lilin yang bernilai ekonomi.
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Wenti Ayu
- Promosikan Hasil Riset GRS BPDP, AII: Bisa Dihilirisasi Petani dan UMKM
- Telkom Siap Gelar Digiland 2025 Seusai dapat Dukungan dari Gubernur DKI Jakarta
- Mantap! 2 UMKM Binaan Bea Cukai Nunukan Sukses Ekspor Produknya ke Malaysia
- Tumbuh Berkelanjutan, Bank Raya Kembali Bukukan Kinerja Keuangan Positif
- Bea Cukai Dukung UMKM di Bekasi dan Makassar Tembus Pasar Ekspor Lewat Kegiatan Ini
- Jurus Bea Cukai Parepare Dorong Laju Ekspor dan Pertumbuhan Ekonomi di Daerah