Kredit Masih Lambat, Utang Luar Negeri Meningkat
Sabtu, 19 November 2016 – 20:28 WIB

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo. Foto: JPNN
Rasio utang luar negeri tercatat 35,7 persen atau turun jika dibandingkan dengan 36,9 persen pada kuartal II 2016.
”Berdasar kelompok peminjam, utang luar negeri didominasi swasta sebesar USD 163,1 miliar. Meski dominan, utang kelompok swasta turun 2,7 persen daripada tahun lalu. Sementara itu, utang sektor publik meningkat menjadi 20,8 persen,” jelas Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara.
Utang kelompok swasta didominasi sektor keuangan, industri pengolahan, pertambangan, serta listrik, gas, dan air bersih.
”Perkembangan ULN masih cukup sehat. Namun, kami terus mewaspadai risikonya terhadap perekonomian nasional,” ujarnya. (rin/c5/noe)
JAKARTA – Pertumbuhan kredit perbankan diperkirakan baru akan melejit pada kuartal kedua tahun depan. Hal tersebut sejalan dengan proyeksi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kabar Baik Rupiah Makin Menguat, Ada Harapan Baru
- GPFE 2025 Fasilitasi Kolaborasi Pemerintah dan Penyedia Produk Ber-TKDN
- Harga Emas Antam Hari Ini 5 Mei Naik Tipis, Jadi Sebegini Per Gram
- Deretan Perusahaan Ini Raih Penghargaan Top Corporate Social Responsibility of The Year 2025
- Sempat Turun, Harga Emas Antam, UBS, dan Galeri24 Hari Ini Stabil, Cek nih Daftarnya
- SLIK OJK Alat Bantu Bagi Bank, Bukan Penghambat Penyaluran Kredit