Krisis Air Masih Berlanjut

Krisis Air Masih Berlanjut
Krisis Air Masih Berlanjut
JAKARTA diprediksi masih sulit keluar dari krisis air bersih di tahun 2012 ini. Hal itu, dipicu tindakan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta Fadjar Panjaitan, yang secara sepihak memberhentikan Direktur Utama (Dirut) PAM Jaya Maurits Napitupulu, Desember 2011 silam.

Padahal, saat diberhentikan, Maurits tengah berjuang melakukan renegosiasi kontrak dengan dua mitra PAM Jaya yakni Palyja dan Aetra. Renegosiasi yang bertujuan menghentikan kecurangan dua operator, dan menyelamatkan masyarakat dari krisis air itu pun, kini menjadi terhenti. “Pemberhentian mendadak Maurits Napitupulu dari Dirut PAM Jaya, oleh Sekda DKI Fadjar Panjaitan akan berdampak pada berlanjutnya krisis air bersih di tahun 2012 ini,” kata Nirwono Joga, Pengamat Perkotaan dari Universitas Trisakti, Minggu (1/1).

Dijelaskan Nirwono, pemberhentian Dirut PAM Jaya cukup janggal dan mendatangkan sederet pertanyaan. Mulai dari waktunya yang mendadak, hingga tidak dilakukannya fit and proper test (uji kelayakan) terhadap Sri Widayanto Kaderi yang menggantikan posisi Maurits.

Selain itu, ada kesan arogansi karena Sekda DKI selaku pihak yang memutuskan pemberhentian, tak bersedia memberikan keterangan resmi kepada masyarakat terkait alasan pemberhentian. “Sepertinya ada kekuatan tertentu yang tak menginginkan renegosiasi kontrak. Akhirnya segala cara dilakukan, termasuk memberhentikan Dirut PAM Jaya,” ujar Nirwono.

JAKARTA diprediksi masih sulit keluar dari krisis air bersih di tahun 2012 ini. Hal itu, dipicu tindakan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News