Krisis Fukushima Setara Chernobyl
Rabu, 13 April 2011 – 07:00 WIB
Mereka juga menyiapkan sejumlah langkah untuk menghentikan kebocoran radioaktif ke Samudera Pasifik. Langkah tersebut diambil setelah air yang tercemar dari lubang itu terus mengalir bebas ke Samudera Pasifik. "Upaya penutupan kebocoran tersebut dengan beton gagal akhir pekan lalu," bebernya.
Tepco mengungkapkan, tingkat yodium radioaktif pada air bocoran itu lebih tinggi 10.000 kali dari yang diizinkan. Badan Keamanan dan Industri Nuklir Jepang menuturkan, berbagai upaya untuk memperbaiki sistem pendingin reaktor yang rusak karena meledak dan terbakar belum memperlihatkan tanda-tanda kemajuan. "Belum ada opsi yang konkret dan jelas," kata Deputi Dirjen Badan Keamanan dan Industri Nuklir Jepang Hidehiko Nishiyama.
Sejumlah radiasi nuklir dari reaktor Fukushima telah terdeteksi di Filipina. Namun, Pemerintah Filipina menekankan bahwa jejak radiasi tersebut tidak membahayakan manusia. "Kami mendeteksi isotop-isotop. Tapi, kami meminta masyarakat tidak panik," tutur Tina Cerbolis, juru bicara Lembaga Riset Nuklir Filipina, kepada AFP. "Ini jumlah yang sangat kecil di udara," tambahnya. (c5/iro)
TOKYO - Sinyal bakal terulangnya tragedi nuklir Chernobyl di Jepang semakin kuat. Indikasi itu terlihat dari meningkatnya radiasi di Fukushima dari
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pengadilan Kriminal Internasional: Israel dan Hamas Lakukan Kejahatan Perang
- Ayatollah Khamenei Tunjuk Langsung Presiden Baru Iran Pengganti Almahrum Raisi
- Presiden Iran Ebrahim Raisi Dipastikan Tewas dalam Kecelakaan
- Kemlu RI: World Water Forum di Bali Bakal Melahirkan Deklarasi Bersejarah
- Alhamdulillah, Israel dan AS Pastikan 160 Ribu Bahan Bakar Telah Terkirim ke Gaza
- Soal IUU Fishing, RI Tidak Perlu Berkompromi dengan Vietnam