Krisis Guru PNS, Setiap Sekolah akan Rekrut Lima Orang Honorer

Krisis Guru PNS, Setiap Sekolah akan Rekrut Lima Orang Honorer
Guru mengajar di kelas. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

“Berdasarkan ketentuan Bosnas hanya 15 persen dari total bantuan yang dapat digunakan untuk pendapatan guru honorer,” ucapnya. Ia berharap agar seleksi CPNS ke depan dibuka lagi untuk guru. Sebagai solusi untuk mengatasi krisis kekurangan guru PNS.

Diketahui, SD negeri di Kota Taman berjumlah 30 sekolah. SD swasta termasuk MI ada 30 sekolah. SMP negeri 9 sekolah. Ditunjang SMP swasta dan MTs berjumlah 21 sekolah.

Sementara untuk guru honorer di sekolah swasta mencapai 1.772 orang. Rinciannya, h 875 guru mengabdi di tingkat SD dan SMP. Sisanya mengajar pada tingkat PAUD dan TK.

"Jumlah ini jika menjadi guru PNS maka kebutuhan secara otomatis telah tercukupi, bahkan lebih," ucapnya.

Namun demikian, ia menggaransi rata-rata guru honorer di sekolah swasta telah memperoleh pendapatan di atas upah minimum kota (UMK). Terutama, bagi guru yang telah menempuh program sertifikasi. Terdapat tambahan pendapatan Rp 1,5 juta per bulan.

“Dari kementerian ada program sertifikasi dengan porsi 60 persen untuk guru sekolah negeri dan 40 persen guru swasta,” tuturnya.

Belum lagi, tunjangan insentif yang diberikan Pemkot Bontang sejumlah Rp 1 juta. Dengan syarat mengajar minimal 24 jam. Sedangkan rata-rata pendapatan dari Bosnas sejumlah Rp 1 juta.

Terpisah, Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Bontang Dasuki meminta kepada Disdikbud untuk melakukan pemetaan guru. Pemetaan ini agar dapat diketahui jumlah kekurangan berdasarkan disiplin ilmu mengajarnya.

Mengalami ancaman krisis guru PNS, sekolah – sekolah di Kota Bontang akan merekrut guru honorer lima orang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News