Krisis, Harga Daging Segar Bakal Melonjak

Krisis, Harga Daging Segar Bakal Melonjak
Krisis, Harga Daging Segar Bakal Melonjak
SURABAYA - Harga daging sapi segar dalam satu bulan ke depan terancam melonjak drastis. Diproyeksi, harga daging sapi bakal merangkak naik 30 persen. Hal ini dipicu stok bahan baku daging segar yakni sapi siap potong semakin minim tersedia di Jatim. Tidak seimbangnya pengiriman sapi siap potong ke luar Jatim, dibanding pemenuhan domestik Jatim sendiri, ditengarai sebagai pemicu adanya krisis bahan baku.

 

Juru bicara Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar Kota Surabaya Mutowif menerangkan, krisis sapi siap potong di Jatim sebenarnya telah terjadi sejak November 2011. Besarnya penjualan sapi Jatim ke wilayah lain seperti Jakarta, Medan, Kalimantan, Banjarmasin, Bengkulu, Palangkaraya, Pangkal Pinang, dan Lampung Utara, dianggap menjadi penyebab ketersediaan sapi siap potong di wilayah seperti Surabaya, Sidoarjo, Malang, dan Probolinggo menjadi minim.

 

Padahal, dikatakan bahwa konsumsi daging segar khususnya di kota besar seperi Surabaya setiap harinya bisa mencapai 4.500 kilogram, atau sekitar 250 ekor sapi. "Banyak industri hilir di Jatim yang nantinya bakal kelimpungan karena tidak dapat pasokan bahan baku. Kami harap pemerintah punya kebijakan yang bisa mengakomodasi seluruh elemen, tidak hanya satu kalangan saja," tutur Mutowif usai dialog dengan Dinas Peternakan Jatim di Surabaya.

 

Tak pelak, dia menjelaskan, konsekuensi krisis bahan baku ini mengakibatkan harga daging segar di konsumen ritel bakal melonjak drastis. Saat ini, ungkapnya, rata-rata harga daging di pasar mencapai Rp 61 ribu - Rp 63 ribu per kilonya. Sementara untuk harga sapi sebelum dipotong sebesar Rp 27.500 per kilo. "Sebulan lagi harga pasti naik ke angka Rp 80 ribu" jelasnya.

 

SURABAYA - Harga daging sapi segar dalam satu bulan ke depan terancam melonjak drastis. Diproyeksi, harga daging sapi bakal merangkak naik 30 persen.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News