Krisis Izin

Oleh: Dahlan Iskan

Krisis Izin
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - SEANDAINYA rakyat boleh bertepuk tangan, rasanya Presiden Jokowi langsung mendapat standing ovation: berani mencabut secara massal izin tambang di seluruh Indonesia.

Jumlahnya sampai 2.078 izin. Ada tambang batu bara, lebih banyak lagi tambang mineral lainnya.

Rasanya belum pernah ada seorang pun presiden republik ini yang seberani itu. Sampai ada yang menilai presiden lagi marah –terlihat dari mimiknya.

Baca Juga:

Mencabut 2.078 izin bukanlah perkara mudah. Mencabut izin itu punya konsekuensi hukum. Juga, konsekuensi investasi: kepastian berusaha.

Bahwa yang mencabut itu presiden sendiri –bukan tingkat menteri– pertanda kemarahan pemerintah sudah sampai pada puncaknya.

Logikanya, presiden menerima usulan dulu: perlunya sanksi kepada pemegang izin yang menelantarkan izin. Lalu, diterbitkanlah peringatan oleh instansi yang terkait.

Baca Juga:

Setelah yang diingatkan bandel, diusulkanlah izin dicabut. Yang mencabut tentulah instansi yang mengeluarkan izin.

Maka, bahwa kali ini presiden sendiri yang mengumumkan pencabutan pastilah amat gawat.

Presiden memang terlihat sensi untuk urusan itu. Pidato Waketum MUI Anwar Abbas soal itu langsung membuat Jokowi mengabaikan teks pidato.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News