Krisis Pangan Ancam Asia-Afrika

Krisis Pangan Ancam Asia-Afrika
Krisis Pangan Ancam Asia-Afrika
Produksi pangan harus meningkat 70 persen untuk memenuhi kebutuhan itu," ujar salah seorang ilmuwan.

Walaupun kemarau di Amerika dan India telah menaikkan harga beberapa komoditas, secara keseluruhan Organisasi Makanan dan Pertanian PBB mengatakan persediaan makanan yang pokok masih cukup. Ancaman perubahan iklim global datang tatkala hasil panen padi dan gandum di Asia menurun.

"Dengan  hitungan sederhana saja sudah bisa diketahui bahwa kita tidak akan dapat memenuhi angka tersebut kecuali dilakukan  investasi yang signifikan untuk meningkatkan produktivitas di bawah skenario lahan yang ada saat ini,  atau kecuali tersedia lebih banyak lahan baru untuk pertanian atau kita berhenti menggunakan ruang perkotaan dan menggunakannya untuk pertanian," tambahnya.

 

Asia mengimpor hampir 70 persen kedelai dunia dari Amerika Utara dan Amerika Latin dan sekitar 40 persen jagung yang sebagian besar untuk pakan ternak. Harga jagung sendiri telah melonjak ke tingkat tertinggi akibat kemarau parah dalam 50 tahun terakhir  di mana hampir 90 persen dari tanaman jagung Amerika dihasilkan di daerah yang dilanda kekeringan. Kekeringan di Amerika dan dampaknya pada harga pangan harus menjadi peringatan  bagi Asia Pasifik.

 

LONDON - Impor pangan dalam skala besar oleh negara Asia-Afrika meningkatkan kekhawatiran atas kerentanan pangan di masa depan. Karenanya para pakar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News