Krisis Pangan Ancam Asia-Afrika
Sabtu, 04 Agustus 2012 – 18:01 WIB
LONDON - Impor pangan dalam skala besar oleh negara Asia-Afrika meningkatkan kekhawatiran atas kerentanan pangan di masa depan. Karenanya para pakar memperingatkan negara-negara di kawasan tersebut untuk meningkatkan investasi di bidang pertanian juga mengubah kebiasaan makanan. Sementara bagian lain di Asia kemungkinan ditimpa iklim muson yang panjang dan basah. Di sisi lain seluruh dunia ada peningkatan fokus pada tantangan untuk menghasilkan cukup pangan karena populasi global diperkirakan akan mencapai sembilan miliar pada tahun 2050.
Berkaca pada kemarau yang melanda Amerika dan India telah memicu kenaikan harga pangan. Sehingga para pakar memperingatkan negara-negara di Asia-Pasifik yang membutuhkan impor pangan lebih besar agar waspada dan meningkatkan kekhawatiran atas kerentanan pangan di masa depan.
Baca Juga:
Seperti dilansir VOA, Jumat (3/8), Center for Low Carbon Futures, sebuah jaringan universitas yang berbasis di Inggris, mengatakan dalam laporan barunya bahwa dalam waktu 10 tahun sebagian besar Asia mungkin menghadapi kekeringan parah yang panjang. Terutama yang akan terkena adalah Tiongkok bagian utara, India, Afghanistan, Mongolia, dan Pakistan.
Baca Juga:
LONDON - Impor pangan dalam skala besar oleh negara Asia-Afrika meningkatkan kekhawatiran atas kerentanan pangan di masa depan. Karenanya para pakar
BERITA TERKAIT
- PM Singapura Akui Jasa Besar Presiden Jokowi Bagi Kawasan
- Israel Bebas Membantai di Gaza, Negara-Negara Arab Pertanyakan Fungsi PBB
- Jepang Lanjutkan Pembuangan Limbah Nuklir ke Laut, Kekhawatiran Global Muncul
- DPR Dorong Pemerintah Perkuat Diplomasi untuk Perdamaian di Timteng
- Militer Israel Klaim Bunuh Pentolan Jamaah Islamiyah Lebanon
- 1.119 WNI Berhasil Direpatriasi dari Kawasan Berbahaya Sepanjang 2023